TARAKAN, CAKRANEWS – Teror minyak tanah diduga percobaan pembakaran kembali terjadi di Kelurahan Selumit Pantai, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Kamis, 7 September 2023 malam sekira pukul 22.30 WITA.
Teror berupa penyiraman minyak tanah kali ini terjadi salah satu rumah kontrakan di RT 19 yang di huni Dewi (24).
Menurut pengakuan Dewi, sebelum kejadian dirinya hendak buang air kecil di kamar mandi. (wc) yang berada di bagian belakang rumahnya.
“Saat itu setelah membuatkan susu untuk anak saya ingin kencing. Cuman dibelakang itu memang kayak ada orang jalan-jalan gitu, perkiraan ku itu tikus, katanya
Dewi pun dengan memberanikan diri membuka pintu wc. Kemudian pada saat berada di wc terdengar seperti orang berjalan, bahkan setelah itu kakinya merasa seperti tersiram air.
“Pas mau kencing aku tuh takut juga buka pintu wc karena kok kayak ada orang. Terus ku beranikan diriku karena sudah mau keluar (kencing) kan, pas aku mau buka celana ku dengar ada suara orang menyiram tapi aku gak hiraukan,” jelas Dewi.
“Saat aku mau jongkok kayak ada sudah kena kaki air, pas aku berbalik muncul juga matanya di situ (lubang sekat wc) terlihat jadi bertatapan. Lalu kaget karena bertatapan mata, terus aku lari keluar teriak minta tolong dan setelahnya langsung gak sadar sudah (pingsan),” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua RT 19, Johansyah membenarkan peristiwa teror minyak tanah yang terjadi di salah satu rumah warganya tersebut.
“Iya tadi tiba-tiba ada orang teriak rumahnya ada yang nyiram minyak tanah, ini buktinya (sambil memperlihatkan potongan kayu yang tersiram minyak tanah)” katanya.
“Dan saya belum tahu betul siapa yang menyiramnya. Tapi orang yang melihat itu (pelaku) sampai pingsan. Sambungnya.
Lebih lanjut Johansyah menjelaskan, dengan terjadinya teror ini warga pun terpaksa harus berjaga malam (ronda).
“Kami akhir-akhir ini terus jaga malam sampai pagi karena tidak ingin kecolongan apalagi terjadi kebakaran,” terangnya.
Johansyah juga menuturkan, kejadian teror oleh orang tak di kenal di RT 19 baru pertama terjadi, namun untuk wilayah Selumit Pantai ini merupakan kejadian teror yang keenam kalinya.
“Di RT 19 ini baru pertama terjadi, tapi kalau dihitung dengan RT lain ini sudah yang keenam kali, dan pelakunya belum bisa ditangkap,” pungkasnya.
Discussion about this post