TARAKAN, CAKRANEWS – Naiknya harga telur belakangan ini, membuat pedagang dan pembeli sama-sama tercekik. Para pemangku kebijakan di pemerintah daerah dituntut untuk mencari solusi atas permasalahan ini, termasuk juga Wali Kota Tarakan Khairul.
CAKRANEWS melakukan penelusuran di sejumlah pedagang telur di Pasar Gusher, pada Selasa 30 Agustus 2022.
Salah satu pedagang, Zarwan mengatakan kenaikan harga telur ini merupakan yang tertinggi sejak ia berjualan dari tahun 2005.
Kenaikan harga telur sudah terasa sejak Ramadan lalu, dan terus meroket tanpa ada penurunan yang signifikan.
“Ini telur dari Sulawesi, sudah naik harganya dari sana, yang kecil itu Rp 63.000, kalau yang besar Rp 68.000. Mulai dari bulan puasa udah naik sedikit-sedikit, cuman yang paling puncak sekarang ini,” kata Zarwan.
Ia menuturkan, kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya harga pakan ternak, di samping terus menyusutnya jumlah peternak ayam di Sulawesi.
Dengan adanya kenaikan harga yang meningkat tinggi, penjualan pun terpengaruh. Bahkan ia mengaku banyak pelanggan yang mulai resah dan mengurangi belanjaannya karena harga telur mahal.
“Kalau pembeli pasti mengeluh, terutama pedang yang kembali menjual telur itu lagi, seperti penjual makanan dan di warung-warung,” ujar Zarwan.
Begitu juga dengan pedagang lainnya, yang mengeluhkan kondisi serupa dan berharap ada solusi dari pemerintah daerah atas masalah ini.
Discussion about this post