KALTARA, CAKRANEWS – Suasana May Day atau Hari Buruh Internasional masih begitu terasa, namun bukan penuh gelora dan perlawanan menuntut hak untuk sejahtera, melainkan gembira suka cita berpelukan bersama pemangku kuasa.
Potret hari buruh tahun 2023 ini begitu menggelitik, dalam pandangan Redaksi Cakra News. Terasa sangat kontras jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Di Kalimantan Utara (Kaltara), banyak buruh masih jauh dari kesejahteraan. Namun, para petinggi serikat mereka asyik bergembira bersama para pejabat.
Sebagai bukti, serikat buruh hadir sebagai peserta utama kegiatan Jalan Sehat yang digelar Pemkot Tarakan, bersama para pengusaha.
Mereka tampak gembira menikmati hiburan zumba dan musik. Bersuka cita menerima doorprize, seakan lupa bahwa rekan-rekan mereka yang lainnya banyak yang masih belum diupah selayaknya.
Potret yang tak kalah buruknya adalah ketika Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Provinsi Kaltara mendapat surprise ulang tahun kala melaksanakan unjuk rasa di Jalan Duku, Bulungan.
Surprise pertama dari Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya, yang memotong tumpeng sebagai perayaan hari jadi alias ulang tahun SBSI.
Kemudian, surprise kedua oleh DPRD Kaltara yang memotong kue ulang tahun secara simbolis untuk SBS.
Sejak kapan buruh jadi begitu penurut di hadapan polisi, lebih-lebih legislatif?
Bagian yang paling tidak mengenakkan adalah di pusat, di DKI Jakarta. Serikat-serikat buruh terbesar turun ke jalan dengan massa puluhan ribu orang. Sadar tak sadar mereka bahagia disusupi agenda politik mendukung salah satu calon presiden bernama Ganjar Pranowo, usungan PDIP.
Fakta ini tak terelakkan kala Presiden Partai Buruh Said Iqbal bersama para petinggi konfederasi serikat buruh menemui Ganjar di gedung Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Jakarta Selatan, Senin 1 Mei 2023.
Tercatat ada 10 ketua umum dari konfederasi buruh yang hadir menemui Ganjar, dengan maksud menyampaikan dukungan sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.
Mereka menyatakan all out atau bakal habis-habisan memenangkan Ganjar untuk naik takhta sebagai Presiden RI selanjutnya, usai lengsernya Joko Widodo.
Padahal, jika berkaca pada tahun 2022 silam, kelompok buruh yang begitu luar biasa nan megah ini, garang di lapangan. Mereka memekikkan keadilan untuk para buruh dan membawa 18 isu serta tuntutan sekaligus di hadapan para pemangku kebijakan.
Isu yang menarik adalah penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja, mendesak pengangkatan honorer menjadi PNS, penghapusan sistem outsourcing, hingga menolak upah murah.
Kembali lagi di tahun 2023, wajah kelompok yang mengklaim memperjuangkan nasib buruh ini sudah berubah, . Mereka menari-nari di atas panggung yang disediakan politikus, yang sudah berkali-kali di setiap generasi, telah banyak mengecewakan.
Editorial Redaksi Cakra News
Discussion about this post