NUNUKAN, CAKRANEWS – Hari kedua pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online di SMP Negeri 1 Nunukan tahun ajaran 2024/2025 pendaftar cukup membludak.
Tercatat ada sekitar 420 Calon Peserta Didik (CPD) atau siswa yang telah mendaftar sejak dibuka pada 1 Juli 2024.
Kepala sekolah SMPN 1 Nunukan Rustiningsih, S.Pd., mengatakan, sampai saat ini kita terus melakukan verifikasi berkas dari CPD.
Adapun untuk kuota pada tahun ajaran baru ini berjumlah 9 rombongan belajar (rombel) dengan total 288 Siswa.
“Sementara panitia sedang melakukan verifikasi berkas dan lain-lain, total data yang diverifikasi sudah mencapai 420 CPD,” kata Rustiningsih.
“Tahun ini kita menyediakan kuota sebanyak 9 rombel yang terdiri dari 173 siswa jalur zonasi, 43 siswa jalur afirmasi, 14 siswa jalur perpindahan orang tua/pindah tugas dan 58 siswa jalur prestasi,” imbuhnya.
Pada tahun ajaran 2024/2025 PPDB online berkolaborasi langsung dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nunukan bersama konsultan Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) menggunakan aplikasi yang terhubung ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan dilakukan bersama dengan lima sekolah jenjang SMP lainnya.
Pada aplikasi terdapat pilihan yang terdiri dari sekolah utama, cadangan dan alternative.
Setiap pendaftar hanya berhak mendaftar sebanyak satu kali secara online dengan menggunakan password NISN, yang mana akan langsung terbaca oleh admin sekolah dan admin Disdik pada sistem.
“Dengan menggunakan aplikasi tersebut, panitia akan lebih mudah untuk mendata para pendaftar dan semisal tidak lolos di sekolah utama maka secara otomatis datanya akan masuk ke sekolah pilihan cadangan dan seterusnya,” jelas Rustiningsih.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Ahkmad mengungkapkan, membludaknya PPDB disebabkan antusias masyarakat atau orang tua calon siswa dalam memilih sekolah terbaik untuk anak mereka.
Diketahui SMPN 1 Nunukan menjadi salah satu sekolah favorit dan menjadikan sekolah tersebut prioritas utama untuk mendaftar.
“Pada dasarnya semua sekolah itu sama, hanya saja animo masyarakat untuk memilih sekolah favorit untuk anak-anak nya padahal SMP 2 juga termasuk sekolah yang dekat dengan perkotaan, apa boleh buat antusias masyarakat sangat tinggi dalam memilih sekolah favorit akhirnya banyak yang akan mendaftar di SMPN 1,” pungkasnya.
Discussion about this post