TARAKAN, CAKRANEWS – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tarakan dimulai pada 1 Juli hingga 5 Juli 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan, Kamal belum lama ini.
“Sudah ada pertemuan se-Indonesia mengenai PPDB tahun ini. Keliatan juknis tahun ini tidak begitu banyak perubahan karena dasarnya Permendikbud no 1 tahun 2021,” kata Kamal.
Ia lanjut menjelaskan terkait Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB tahun ini sudah ada. Pihaknya hanya tinggal menunggu rapat final bersama kepala sekolah, komite dan beberapa dinas terkait seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk mempersiapkan aplikasi zonasi nanti.
“Kita Tarakan menetapkan di Tarakan mulai tanggal 1 Juli sampai 5 Juli tingkat SD dan SMP,” ujarnya.
Hal ini pun sesuai dengan keputusan Wali Kota nomor 269. Ia mengatakan Kota Tarakan merupakan daerah yang paling lambat mengeluarkan Juknis. Hal ini dikarenakan banyak hal yang harus dibahas oleh pihaknya bersama pemerintah.
“Karena banyak hal yang harus kita diskusikan dengan pemerintah termasuk yang sempat jadi masalah yaitu KK. Namun hal itu temuan temuan seperti itu tidak smaa dengan kasus yang dihadapi di daerah. Karena daerah memang kapasitasnya kita SD dan SMP,” jelasnya.
Sementara Juknis terkait PPDB tidak mengalami perbedaan yang mencolok dengan tahun sebelumnya termasuk jalur penerimaannya. Tingkat SD, persentase jumlah siswa yang diterima di antaranya afirmasi 25 persen, perpindahan tugas orangtua 5 persen, dan zonasi 70 persen.
Sementara untuk SMP, jalur prestasi 20 persen , afirmasi 25 persen, perpindahan orang tua 5 persen dan jalur zonasi sebanyak 50 persen. “Kurang lebih sama dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Kamal tak menampik masih banyak orang tua yang menganggap bahwa sekolah negeri merupakan favorit. Padahal menurutnya, sekolah swasta juga memiliki kualitas, hanya saja memang pembiayaannya cukup mahal.
Berkaca dari PPDB tahun lalu, hanya beberapa sekolah yang pendaftarnya tinggi seperti SMP 1, 2, 6 dan 9.
“Yang lainnya kurang. Ada kurang lebih 400 itu untuk seluruh Tarakan. Dari kami teliti, banyak anak anak lulusan SD keluar Tarakan dan tidak ada laporan. Kami juga jaga jangan sampai putus sekolah,” katanya.
Selain itu, beberapa siswa diketahui juga mendaftar di sekolah swasta. Di tahun 2024 ini, pihaknya juga memberikan kesempatan sekolah swasta untuk membuka pendaftaran siswa terlebih dahulu. Tujuannya agar terjadi pemerataan penerimaan siswa baik di swasta maupun negeri.
Discussion about this post