KALTARA, CAKRANEWS – Penyesalan datangnya belakangan. Itulah yang akan dirasakan oleh seluruh manusia pada hari kiamat, yakni mereka yang semasa hidupnya, menyia-nyiakan nikmat Allah SWT.
Kekayaan, kedudukan, pangkat, hidup yang baik, ilmu hingga kesehatan, semuanya akan ditanyakan pada yaumul hisab oleh Allah SWT, bagaimana mereka memanfaatkannya, apakah untuk kebaikan atau justru keburukan.
Mereka yang menggunakannya untuk keburukan, terutama maksiat, akan mendapatkan kesulitan besar pada hari kiamat, dan penyesalan tiada tara.
Bahkan, orang-orang yang demikian sampai meminta dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki kesalahannya, yang tak mensyukuri nikmat dari Sang Maha Pencipta. Namun, sayangnya semua telah terlambat.
Dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan melalui jalur Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu:
Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Isma’il bin Muslim dari Al Hasan dan Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ beliau bersabda:”Pada hari kiamat anak Adam akan didatangkan seperti anak domba kemudian terhenti di hadapan Allah, lalu Allah bertanya kepadanya: Aku telah memberimu, menganugerahkan kepadamu dan memberimu nikmat, lalu apa yang telah kamu lakukan? Dia menjawab: Wahai Rabb-ku, aku telah mengumpulkannya dan mengembangkannya lalu aku tinggalkan menjadi semakin banyak, maka kembalikanlah aku supaya aku bisa membawanya semuanya kepadamu.
Ternyata hamba ini tidak membawa kebaikan kemudian Allah menyeretnya ke neraka. Abu Isa berkata, Banyak perawi yang meriwayatkan hadits ini dari perkataan Al Hasan dan mereka tidak memusnadkannya (tidak menyambungkannya sampai Nabi), adapun Isma’il bin Muslim dia dilemahkan dalam masalah hadits dari sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al Khudri. (HR. Tirmidzi)
Bahkan dalam redaksi hadits yang berbeda melalui jalur Abu Sa’id, orang-orang yang menyia-nyiakan anugerah Allah itu akan dilupakan Allah pada hari kiamat. Maksudnya Allah membiarkan mereka dalam siksaan yang begitu pedih.
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Az Zuhri Al Bashri telah menceritakan kepada kami Malik bin Syu’air Abu Muhammad At Tamimi Al Kufi telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id keduanya bercerita bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Pada hari kiamat seorang hamba akan didatangkan kemudian Allah bertanya kepadanya: Bukankah Aku telah membuatkan pendengaran, penglihatan, harta dan anak untukmu, dan Aku telah menundukkan hewan ternak dan tanaman untukmu, Aku telah tinggalkan kamu menjadi pemimpin dan mendapatkan seperempat (harta rampasan), apakah kamu mengira akan menemui-Ku saat ini?” hamba itu menjawab: Tidak. kemudian Allah berfirman kepadanya: Pada hari ini Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan-Ku.”
Abu Isa berkata, Hadits ini shahih gharib, adapun makna firman Allah “Pada hari ini Aku melupakanmu, ” dia berkata maksudnya pada hari ini Aku biarkan kamu berada dalam siksaan. Demikianlah para ulama menafsirkan firman tersebut. Abu Isa berkata, Sebagian ahli Ilmu menafsirkan ayat ini “Fal yauma nansaahun (maka pada hari ini (akhirat) kami melupakan mereka) “. (Al A’raaf: 51) mereka berkata, Maknanya adalah pada hari ini Kami biarkan mereka berada dalam siksaan. (HR. Tirmidzi)
Discussion about this post