KALTARA, CAKRANEWS – Jalaluddin Rumi, Sang Sufi Besar telah menitipkan sejumlah pesan cinta untuk umat Islam dalam menyambut kesucian bulan Ramadan penuh ampunan dan keberkahan.
Rumi dengan puisi-puisinya yang mengalun indah, menggambarkan betapa luar biasanya makna di balik perut yang kosong karena berpuasa.
Berikut, adalah sederet syair dari Jalaludin Rumi untuk menyejukkan hati dan menggelorakan cinta bagi Anda di bulan Ramadan.
Ada rahasia tersimpan dalam perut kosong.
Kita ini cuma alat musik petik,
tak lebih dan tak kurang.
Jika kotak suaranya penuh, musik pun hilang.
Bakarlah habis segala yang mengisi kepala dan perut
dengan menahan lapar, maka
setiap saat irama baru akan muncul
dari api kelaparan yang nyala berkobar.
Ketika seluruh hijab habis terbakar,
keperkasaan baru akan membuatmu melejit
berlari mendaki setiap anak tangga
di depanmu yang digelar.
Jadilah kosong,
lalu merataplah
seperti indahnya ratapan bambu seruling
yang ditiup pembuatnya.
Lebih kosong,
jadilah bambu yang menjadi kalam,
tulislah banyak rahasia-Nya.
Ketika makan dan minum memenuhi dirimu,
iblis akan duduk di singgasana
tempat jiwamu semestinya duduk:
bagai sebuah berhala buruk dari logam
yang duduk di Ka’bah.
Ketika kau berpuasa menahan lapar,
sifat-sifat baik mengerumunimu
bagai para sahabat yang ingin membantu.
Puasa adalah cincin Sulaiman.
Jangan melepasnya demi segelintir kepalsuan,
hingga kau hilang kekuasaan.
Namun andai pun kau telah melepasnya,
hingga hilang seluruh kemampuan dan kekuatan,
berpuasalah: mereka akan datang lagi kepadamu,
bagai pasukan yang muncul begitu saja dari tanah,
dengan bendera dan panji-panji yang berkibaran megah.
Sebuah meja akan diturunkan dari langit
ke dalam tenda puasamu:
meja makan Isa.
Berharaplah memperolehnya,
karena meja ini penuh oleh hidangan lain,
yang jauh, jauh lebih baik
dari sekedar sup kaldu sayuran.
Discussion about this post