TARAKAN CAKRANEWS – Unjuk rasa ratusan massa yang terdiri dari petani rumput laut dan sejumlah elemen mahasiswa se-Tarakan, diwarnai kericuhan di depan pintu masuk Kantor DPRD Tarakan, Senin, 23 Oktober 2023 siang.
Kericuhan berawal saat ratusan massa pengunjuk rasa berusaha masuk ke dalam kantor DPRD, untuk bertemu perwakilan anggota dewan sekaligus menyampaikan aspirasinya.
Namun usaha pengunjuk rasa untuk masuk ke dalam kantor DPRD mendapat hadangan aparat Kepolisian yang telah bersiaga, mengingat jumlah massa yang ingin masuk sangat banyak dan tidak mungkin tertampung di dalam aula DPRD.
Hal tersebut lantas, menimbulkan gesekan hingga aksi saling dorong antara masa aksi dengan aparat Kepolisian. Bahkan situasi memanas setelah beberapa orang sempat terjatuh akibat aksi saling dorong.
Setelah sempat memanas, suasana unjuk rasa pun dapat berangsur kondusif hingga tidak menimbulkan bentrokan hebat. Dimana kedua belah pihak akhirnya saling mereda.
Sedangkan aksi unjuk rasa tersebut dipicu oleh kekecewaan para petani rumput laut yang kondisinya kian terpuruk, seiring dengan harga jual rumput laut yang semakin anjlok.
Salah seorang masa aksi sekaligus petani rumput laut, Evis mengatakan, harga rumput laut semakin murah dan pastinya para petani rumput laut merugi.
“Kita datang ke sini untuk bisa bertemu dengan para pimpinan daerah dan wakil rakyat (Anggota DPRD). Karena sudah berkali-kali keluhan kami sampaikan, tapi tidak ada realisasinya,” kata Evis.
“Sekarang harga rumput laut terus anjlok sempat harga jualnya hanya Rp6.000 sampai Rp6.500 sedangkan ongkos ikatnya saja sudah Rp10.000, apa kami tidak mati kami merugi terus,” lanjutnya.
Petani rumput laut meminta agar harga jual dipasaran lebih meningkat dan sesuai dengan ongkos pengeluaran.
“Setidaknya kami bisa jual standar harga Rp15.000 hingga Rp18.000 itu pun masih dirasa pas-pasan karena ongkos minyak pun naik sekarang,” jelas Evis lagi.
Sementara itu, aksi unjuk rasa juga sempat melumpuhkan arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman, telat di sekitar Kantor DPRD Tarakan.
Pasalnya, para pengunjuk rasa yang kesal memblokade ruas jalan dengan membakar ban bekas.
Discussion about this post