TARAKAN, CAKRANEWS- Kehadiran Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diprediksi bakal menyerap tenaga kerja hingga 100 ribu orang. Pertanyaannya, sebagai provinsi termuda di Indonesia, apakah Pemerintah Provinsi Kaltara mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di salah satu proyek strategi nasional tersebut?
Ya, angka kebutuhan tenaga kerja sebanyak 100 ribu orang ini memang terbilang besar di tengah jumlah penduduk Kaltara yang hanya berkisar 701.814 jiwa. Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah yang tak mudah bagi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Tarakan, khususnya UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tarakan sebagai salah satu basis pelatihan kerja di Kaltara.
Menjawab hal tersebut, Kepala UPTD LLK Kota Tarakan Andi Arfan menjelaskan bahwa pihaknya siap memberikan pelatihan kepada masyarakat Kota Tarakan maupun Kaltara yang berminat agar mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di KIPI.
“Jadi meskipun LLK dibawah naungan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Tarakan. Namun, kami tidak membatasi siapapun untuk ikut berpartisipasi. Artinya siapapun berhak mendaftar,” kata Andi saat ditemui CAKRA NEWS di Tarakan, Senin (4/4/2022).
Saat disinggung kesiapan memenuhi pasar tenaga kerja untuk KIPI, Andi tidak mau sesumbar akan hal itu. Namun ia tetap optimistis pihaknya dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Sebab katanya, pihaknya kini tengah menyiapkan berbagai pelatihan kerja.
Terbaru, kata Andi, pada 1 April 2022 lalu,pihaknya membuka pendaftaran 13 pelatihan. Di mana, lanjut dia, pelatihan yang diberikan sesuai dengan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan KIPI, di antaranya Las, Listik, Computer Operator Assistant hingga desain grafis.
”Saya pikir sebagian besar pelatihan yang telah kami berikan sudah sesuai terserap di KIPI,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendustrian dan Ketenagakerjaan (DPTK) Kota Tarakan, Agus Sutanto mengungkapkan, meskipun belum ada permintaan pusat terkait kebutuhan SDM yang diperlukan KIPI. Namun, pihaknya tengah mempersiapkan pelatihan-pelatihan melalui LLK sehingga kebutuhan SDM dapat terisi dengan tenaga kerja lokal.
Diketahui, proyek kawasan industri milik PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan, dan PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) disebut sebagai kawasan industri terbesar di dunia, dengan luas 30.000 hektar.
Kawasan itu disebut cukup strategis dengan keberadaanya yang hanya sekitar 200 kilometer dari lokasi Ibu Kota Negara baru. Apalagi, KIPI menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energi, yakni hydropower dan solar panel. Selain itu, 2,9 trillion cubic feet (TCF) gas juga digunakan sebagai sumber energi pada kawasan tersebut.
Discussion about this post