NUNUKAN, CAKRANEWS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan meluncurkan Maskot dan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024 di Tugu Dwikora Alun-alun Nunukan, Sabtu 6 Juli 2024. Mewakili Bupati Laura, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus turut hadir di kegiatan tersebut.
Pada Pilkada 2024 ini, KPU Nunukan mengusung Maskot Si Cimai yang merupakan gabungan dari kata “Cinta Damai”. Untuk diketahui, Maskot Si Cimai mengambil dasar rupa kotak suara yang menjadi simbol filosofis kedaulatan rakyat. Ekspresi Si Cimai digambarkan dengan senyum ceria, mempresentasikan pemilih pemilu 2024 yang Cinta Damai.
Maskot Si Cimai mengenakan Baju Adat Suku Tidung “Sina Beranti ” lengkap dengan Mahkota sebagai simbol menjunjung tinggi kearifan lokal. Tubuh yang berwarna putih sebagai simbol Pemilu yang bersih. Kedua tangan memegang Paku dan Kertas suara sebagai isyarat, mengajak pemilih untuk menjalankan hak suaranya. Sementara jingle yang dipilih berjudul “Gunakan Hak Pemilu”, yang merupakan lagu penyemangat akan menjadi media yang potensial dalam menyosialisasikan Tahapan Pilkada ke tengah masyarakat.
Bupati Nunukan melalui Sekretaris Daerah Nunukan Serfianus mengapresiasi KPU Nunukan atas kegiatan tersebut. “Hal ini menjadi titik awal pesta demokrasi di Kabupaten Nunukan, dan bisa menjadi semangat energi 27 November 2024 serta semangat memotivasi bagi kita semua untuk mensukseskan pesta demokrasi tersebut,” ungkapnya.
Ia menilai, momentum ini merupakan bagian upaya untuk semakin memperkokoh komitmen agar dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan Tahun 2024 dapat terlaksana dengan baik tanpa pelanggaran, sehingga rasa aman, damai dan sejuk dapat tercipta.
Dengan telah ditetapkannya Maskot dan Jingle oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan Bupati Nunukan berharap hal ini bukan sekadar simbol semata, melainkan wujud representasi dari semangat bersama, untuk melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nunukan yang damai, jujur, adil dan berintegritas, serta memperkuat komitmen untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji yang dapat mencederai demokrasi.
“Kita semua menginginkan juga agar pada pelaksanaan pesta demokrasi pilkada nantinya, dapat berlangsung sebagaimana pemilu sebelumnya, yang berjalan dengan baik, kondusif, tertib, lancar, aman dan demokratis. Kami optimis, kondisi yang demikian itu akan dapat dicapai, apabila semua unsur yang ada di negeri ini dapat menjalankan tugas serta fungsinya dengan baik dan berintegritas,” katanya.
Discussion about this post