TARAKAN, CAKRANEWS – Debat kedua antar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) yang digelar secara langsung di Studi Metro TV, Senin 21 Oktober 2024 sangat memengaruhi preferensi calon pemilih untuk menentukan pemimpin Kaltara masa depan. Adapun tema debat kedua kemarin adalah “Pembangunan Manusia” dengan subtema “Pendidikan, Kesehatan, Sosial-Budaya, Keagamaan dan Kelompok Rentan.
Data yang dirilis Infopolitiknews melalui metode voting daring dilaman resmi infopolitiknews.com pada 21 Oktober atau usai penyelenggaran debat kedua hingga Selasa 29 Oktober 2024 pukul 17.40 WITA terlihat gambaran awal mengenai persepsi masyarakat terhadap masing-masing calon. Adapun voting diikuti oleh 300 responden.
Dari hasil voting tersebut, pasangan Cagub dan Cawagub Kaltara nomor urut 1 Andi Sulaiman – Adri Patton unggul dari dua paslon lainnya dengan perolehan voting sebanyak 597 atau 57 persen. Posisi kedua ditempati Yansen Tipa Padan – Suratno dengan 309 voting atau 30 persen.
Sementara itu di posisi paling buncit ada Zainal Paliwang – Ingkong Ala dengan 139 voting atau 13 persen.
Peneliti dari Nusakom Pratama Institute Kristianto mengatakan, masyarakat semakin antusias dan optimistis akan gelaran Pilgub Kaltara 2024 ini. Hal tersebut ditunjukan melalui pooling yang digelar oleh infopolitiknews.com dengan jumlah voter lebih dari 1.000 orang.
“Tentunya pooling ini bisa menjadi gambaran bagi para paslon untuk lebih meningkatkan kualitas dalam debat ketiga nanti. Pasangan Andi Sulaiman – Adri Patton saya rasa pantas mendapat pooling terbanyak karena sangat menguasai materi dalam debat kedua tempo hari dibanding dua petahana Zainal Paliwang – Yansen Tipa Padan,” ucap Kristianto.
Kristianto menjelaskan, Andi Sulaiman – Adri Patton mendapat simpati dari masyarakat karena dinilai memperjuangkan nasib anak muda Kaltara. Hal tersebut dijabarkan Andi Sulaiman saat menanyakan ihwal alasan Zainal Paliwang mengirim anak muda Kaltara untuk menempuh pendidikan tinggi di Univeristas Patria Artha di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang memiliki akreditasi C.
“Pertanyaan ini menjadi jurus ampuh Andi Sulaiman menyadarkan masyarakat Kaltara, sebab banyak sekali mahasiswa lulusan Universitas atau Fakultas dengan akreditasi C sulit mendapatkan pekerjaan karena hampir di semua perusahaan swasta bahkan penerimaan ASN syarat minimal adalah Universitas atau Fakultas yang akreditasi B,” ungkap Kristianto.
Ke depan, sambung Kristianto, hal semacam itu bisa menjadi catatan bagi timses maupun paslon untuk lebih mempertajam setiap alur pertanyaan sehingga tidak menjadi blunder yang mengakibatkan elektabilitas jagoannya turun.
“Tentunya dalam debat ketiga masing-masing paslon dan timses harus mempersiapkan data-data yang akurat yang akan mengangkat tema ekonomi berkelanjutan, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan,” pungkas Kristianto.
Discussion about this post