SEBATIK, CAKRANEWS– Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 tingkat se-Pulau Sebatik, prestasi membanggakan ditorehkan Khaulah Najihah Wahyudi (5 tahun), siswi dari PAUD Islam Al Hiro.
Putri dari pasangan Wahyudi dan Nur Fadilah ini sukses meraih Juara 1 Lomba Baca Puisi, mengungguli lebih dari 40 peserta dari berbagai sekolah tingkat TK / Paud di Pulau Sebatik.
Lomba baca puisi tersebut menjadi salah satu rangkaian kegiatan HAN 2025 yang diselenggarakan secara meriah di Gedung Aztrada 88, Sebatik.
Penampilan Khaulah yang penuh percaya diri dan ekspresif dengan judul puisinya “anak hebat, indonesia kuat” berhasil mencuri perhatian dewan juri serta ratusan penonton yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Prestasi Khaulah tak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi motivasi bagi anak-anak di wilayah perbatasan untuk terus mengembangkan potensi diri sejak usia dini.
Guru-guru PAUD Islam Al Hiro yang berada di bawah naungan yayasan Muslih Center turut menyambut keberhasilan ini dengan penuh syukur, sebagai bukti keberhasilan pendekatan pembelajaran yang berbasis karakter dan kreativitas yang diterapkan sekolah selama ini.
Acara peringatan HAN 2025 ini dihadiri oleh ratusan anak dari berbagai jenjang pendidikan, didampingi oleh guru, orang tua, dan tokoh masyarakat. Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Ir. Jabbar, mewakili Bupati Nunukan untuk memberikan sambutan dan pesan inspiratif.
Dalam sambutannya, Ir. Jabbar menegaskan bahwa anak-anak merupakan generasi penerus yang harus dijaga dan dibimbing dengan penuh tanggung jawab. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua elemen masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
“Harapan setiap orang tua adalah melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Namun, tanggung jawab ini bukan hanya milik keluarga, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah, pendidik, masyarakat, dan seluruh elemen bangsa,” ujar Jabbar dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia juga menyuarakan keprihatinan terhadap berbagai bentuk ancaman yang kini dihadapi anak-anak, seperti kekerasan, perundungan, hingga eksploitasi. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan kesadaran kolektif untuk menciptakan sistem perlindungan anak yang lebih kuat dan inklusif.
Selain lomba baca puisi, peringatan HAN di Sebatik juga diramaikan oleh berbagai pertunjukan seni, lomba edukatif, serta sesi edukasi untuk orang tua dan guru terkait pola asuh yang ramah anak. Kegiatan ini mencerminkan semangat bersama dalam menempatkan anak sebagai pusat perhatian pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Discussion about this post