TARAKAN, cakra.news – Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri Budi Reswanto, menuturkan, sepanjang tahun 2021, trend kriminal di Tarakan Barat didominasi kasus pencurian.
Dari target 8 kasus tahun ini, ada 16 kasus yang diungkap.
Dari kasus-kasus tersebut, pencurian mencapai 80%, sementara 20% lainnya merupakan kasus seperti pencabulan dan lain sebagainnya, Rabu (12/1/2022).
Dijelaskannya, tingginya kasus pencurian disebabkan karena pandemi sehingga banyak orang kesulitan ekonomi.
Kasus pencurian pun bervariasi, kata Dia, dari kerugian 2 juta hingga 8 jutaan.
“Pencuriannya itu bervariasi, Mas, pencurian pada malam hari, pencurian biasa, dari kerugian 2 juta hingga 8 juta. Jika dikalkulasikan mencapat 30 juta,” ucapnya saat ditemui cakra.news di ruang kerjannya.
Dilanjutkannya, mayoritas motif pelaku melakukan pencurian adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dilakukan seorang residivis.
”Dominan dilakukan seorang residivis sih, Mas, lalu mereka mengajak orang lain untuk mencuri,” bebernya.
Selain itu, pelaku melihat kesempatan karena masyarakat cenderung lalai.
“Dari pengakuan pelaku, Mas, mereka melakukannya hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ucapnya.
Angestri pun berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan jangan lalai.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post