TARAKAN, CAKRANEWS – Kota Tarakan ditargetkan masuk posisi Top Ten (Sepuluh Teratas) pada kalender pariwisata nasional.
Dimana saat ini Tarakan masih berada di posisi 45 besar secara nasional untuk kalender pariwisata.
Hal tersebut disampaikan Walikota Tarakan, Khairul, saat digelar pawai atau kirab budaya Tarakan, pada Sabtu, 7 Oktober 2023 siang.
“Dilihat dari posisi secara nasional Tarakan berada di posisi 45 besar, tentunya kedepan pekan budaya akan kami kemas lebih baik dengan peserta yang lebih banyak lagi terutama dari luar daerah,” kata Khairul
Namun dengan kondisi yang mulai berangsur normal pasca pandemi Covid-19, Khairul menargetkan Tarakan masuk posisi 10 besar nasional kalender pariwisata.
Untuk itu Walikota meminta agar pariwisata di Tarakan terus dimaksimalkan, begitu pun dengan even-even budaya agar kualitasnya ditingkatkan.
“Apabila dikemas lebih baik dan diikuti peserta dari luar ini akan semakin menarik, dan otomatis nilainya akan naik. Untuk target nanti bisa sampai 10 besar atau masuk Top Ten kalender pariwisata nasional,” ucapnya.
Salah satu agenda yang dapat mendongkrak pariwisata Tarakan, yakni dengan digelarnya pekan budaya yang dapat melibatkan peserta lebih banyak dari dalam dan luar daerah.
Diketahui pada pekan pertama Oktober 2023 di gelar pekan budaya Tarakan di Stadion Datu Adil, dengan menampilkan berbagai kegiatan mulai dari kesenian, olahraga tradisional hingga UMKM lokal.
“Dengan pekan budaya seperti ini seharusnya kita dapat lebih berkembang di bidang pariwisata. Untuk pekan budaya sekarang memang diharapkan ada peserta dari luar daerah sehingga lebih semarak,” kata Khairul.
“Namun pekan budaya harus dikemas lebih baik lagi agar daya tarik peserta dari luar Tarakan akan datang, seperti di wilayah Kaltara khususnya atau Kalimantan umumnya bahkan manca negara seperti dari Sabah, Malaysia,” sambungnya.
Khairul juga mengatakan, sebelumnya sudah ada peserta dari luar daerah, namun dikarenakan kegiatannya berbarengan dengan agenda lain, para peserta pun tidak jadi datang.
“Lagi-lagi para peserta terutama dari manca negara tidak jadi datang di pekan budaya ini. Karena kemungkinan banyak agenda-agenda juga dari mereka yang bersamaan,” pungkasnya.
Discussion about this post