DUBAI, cakra.news – Uni Emirat Arab, pusat pariwisata dan komersial kawasan Teluk, hari ini mengatakan telah menggagalkan serangan rudal kedua oleh kelompok gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran, Senin (24/1/2022).
Pekan lalu sebuah rudal menghantam depot bahan bakar di Abu Dhabi dan menewaskan tiga orang.
Houthi, yang memerangi koalisi pimpinan Saudi yang mencakup UEA, mengatakan mereka bertujuan untuk menghukum UEA karena mendukung milisi yang menghalangi upaya mereka untuk merebut daerah penghasil minyak di Yaman.
Kementerian pertahanan UEA, bagian dari enam negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC), mengatakan telah menghancurkan dua rudal balistik pada hari ini tanpa korban.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan kelompok itu telah menembakkan rudal balistik Zulfiqar ke pangkalan udara al-Dhafra di Abu Dhabi, yang digunakan oleh Amerika Serikat, dan “target sensitif” lainnya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah meluncurkan drone ke Dubai.
“Kami menyarankan perusahaan asing dan investor di UEA untuk pergi karena menjadi tidak aman,” katanya, seraya menambahkan bahwa kelompok itu siap “menghadapi eskalasi dengan eskalasi”.
Serangan udara di Yaman, yang menurut koalisi ditujukan untuk melumpuhkan kemampuan Houthi, menewaskan sedikitnya 60 orang di provinsi Saada pada hari Jum’at lalu, dan sekitar 20 orang di ibukota yang dikuasai Houthi, Sanaa, pada Selasa.
“Ini benar-benar eskalasi dan mengubah dinamika regional,” kata Karen Young, direktur Program Ekonomi dan Energi Institut Timur Tengah.
“Indeks saham acuan Dubai ditutup turun hampir 2%, sementara indeks saham Abu Dhabi mengakhiri hari dengan datar. Harga minyak yang lebih tinggi memberikan dukungan kepada pasar,” kata para analis.
Serangan itu telah mengguncang beberapa warga Abu Dhabi.
“Secara keseluruhan Saya merasa aman tetapi Saya tidak tahu bagaimana itu akan meningkat,” kata mahasiswa kedokteran Amerika berusia 19 tahun Tahlia Rivera.
Turis Spanyol Arabela Fernandez Rabena (30), mengatakan Dia tidak akan mempersingkat liburannya dan mempercayai kemampuan pertahanan UEA.
UEA, yang memiliki sistem intersepsi anti-rudal canggih, menerbitkan video pesawat tempur F-16 yang menghancurkan peluncur rudal Houthi di Yaman.
Houthi pada Senin mengatakan mereka juga menyerang Arab Saudi, yang melaporkan kerusakan material dari sisa-sisa rudal yang dicegat di kawasan industri selatan.
Koalisi melakukan intervensi pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah dari Sanaa.
Kelompok itu mengatakan sedang memerangi sistem yang korup dan agresi asing.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : reuters
Discussion about this post