NUNUKAN, cakra.news – Keberadaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), kata Wakil Gubernur Kaltara, Yansen TP merupakan beranda depan negara yang harus dibangun dengan serius karena menjadi salah satu tumpuan kehormatan negara, Senin (14/3/2022).
Selama tidak ada PLBN, menurut Yansen, negara Indonesia seperti tidak dihargai oleh orang Malaysia karena mereka bisa keluar masuk wilayah RI tanpa harus melewati pos yang memeriksa dokumen mereka.
“Banyak orang Malaysia itu tidak hormat dengan kita, karena kita tidak punya PLBN.
Kalau ada, orang Malaysia tidak berani macam-macam sama kita, karena orang masuk ada dokumen semua, jadi tidak macam-macam,” ujarnya saat memeriksa pembangunan PLBN di Krayan, Kab Nunukan Senin (7/3/2022) pekan lalu.
Wagub Yansen mengaku kecewa dengan lambannya pengerjaan PLBN yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2022 mendatang.
Dia menilai, kontraktor pelaksana tidak serius dalam mengerjakan proyek yang telah dimenangkannya sehingga progress pembangunan baru mencapai 5,62 persen.
Yansen juga meminta Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kaltara benar-benar melakukan pengawasan terhadap pengerjaan PLBN tersebut.
Dia juga meminta BPPW segera melayangkan surat ke pihak kontraktor pelaksana agar tidak menganggap enteng pengerjaan PLBN.
“Saya minta serius ya. Jangan bangga menawar proyek tapi tidak kerja,” serunya.
BPPW mengatakan bahwa pembangunan PLBN akan dilanjutkan mulai minggu kedua bulan April mendatang.
Lambannya pengerjaan PLBN, BPPW beralasan karena kondisi lereng yang longsor dan adanya pandemi covid 19 yang membuat Malaysia lockdown dan menghambat pasokan material dari sana.
PLBN dibangun di atas lahan 7,4 hektar, dimulai 8 Oktober 2020 lalu dan ditarget selesai 25 Desember 2022.
Proyek pembangunan PLBN ini senilai Rp200.659.839.000.**
Pewarta : Ramses Lubis
Discussion about this post