UKRAINA, cakra.news – Valeriy, seorang pensiunan Ukraina yang tinggal di Taramchuk dekat garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, mengatakan desanya telah ditembaki tiga kali dalam beberapa hari.
Populasi Taramchuk kecil, di tepi wilayah yang dikuasai pemerintah, telah menyusut menjadi di bawah 10 sejak pasukan separatis merebut petak timur Ukraina pada tahun 2014, yang memicu konflik dengan tentara Ukraina.
Sekarang gemuruh senjata berat, meningkat lagi di tengah tanda-tanda Rusia bersiap untuk invasi besar-besaran ke Ukraina, dan Valeriy yang berusia 63 tahun mengkhawatirkan yang terburuk setelah penembakan menghantam rumahnya pada hari Minggu lalu.
“Hari ini (Minggu) pukul 9 pagi, ketika Saya sedang duduk di rumah mengobrol dengan tetangga Saya Alekseyevich, Saya mendengar beberapa peluru jatuh di daerah terdekat. Pecahan peluru menghantam atap Saya,” katanya.
“Kami tidak memiliki apa pun di sini (yang penting secara militer). Hal yang paling menakutkan di sini adalah ‘kendaraan lapis baja’ ZIL-131 tua yang diproduksi pada tahun 1973,” katanya sinis, mengacu pada truk kargo antik Soviet.
Valeriy menunjukkan kepada Reuters puing-puing rumah bata kosong tetangganya yang katanya diratakan pada 17 Februari lalu.
“Itu adalah serangan langsung. Pagar hancur. Tidak ada yang tersisa di sini. Ini memalukan. Apa yang mereka tembak ? Untuk apa?,” serunya.
“Kami telah tinggal di sebelah garis depan selama delapan tahun,” Kata dia melanjutkan.
“Tapi Saya satu-satunya ‘petarung’ di sini. Beberapa orang tinggal di dekatnya, tetapi mereka berusia di atas 80 tahun. Mereka adalah pejuang ‘paling menakutkan’.”
Valeriy mengatakan dia memiliki seorang putera dan cucu yang tinggal di Donetsk, kota utama di salah satu dari dua republik mini separatis yang dideklarasikan sendiri.
“Saya berbicara melalui telepon dengan banyak orang di sana. Ada ratusan orang yang Saya kenal di sana. Tidak ada yang menginginkan omong kosong ini,” katanya.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post