TARAKAN, CAKRANEWS – Fenomena La Nina diprediksi akan kembali melanda Indonesia, setelah hampir setahun Indonesia dilanda El Nino. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indonesia akan memasuki fase La Nina pada Juli-September tahun ini. Terkhusus Kalimatan Utara, La Nina diprediksi terjadi pada Juli 2024.
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan, berbeda dengan El Nino dimana terjadi kekeringan karena kemarau, La Lina merupakan fase meningkatnya intensitas curah hujan. Pada fase ini, suatu wilayah akan sering dilanda hujan lebat, potensi banjir, dan badai tropis.
Di Kaltara, kata Khilmi, dikenal sebagai wilayah dengan hujan sepanjang tahun. Artinya dalam kondisi normal pun Kaltara akan selalu mengalami hujan.
Kendati demikian, ia tak menampik jika di Juni- Juli 2024, Kaltara diperkirakan akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi. Baik hujan skala kecil, sedang hingga tinggi.
“Kemungkinan Juli bisa berdampak (La Lina) di Kaltara. Namun sekali lagi saya sampaikan memang pada dasarnya Kaltara itu tidak ada musim kemarau apa lagi Tarakan,” ucapnya Senin 8 Juli 2024.
Khilmi menjelaskan secara umum Kaltara akan mengalami fenomena La Nina sebab pada dasarnya merupakan wilayah dengan hujan sepanjang tahun. Namun, terdapat tiga wilayah di Kaltara yang mengalami kemarau diantaranya Pulau Sebatik, Nunukan dan sebagian kecil wilayah Tanjung Palas Timur.
“Jadi sekali lagi saya sampaikan untuk daerah mana saja yang akan mengalami dampak dengan hujan intentitas sedang hingga tinggi nanti, BMKG akan kita detail kan dalam bentuk proyeksi tujuh harian ke depan kemudian tiga hari kedepan dan 24 jam ke depan,” paparnya.
Terakhir, dia pun memberi beberapa imbauan kepada masyarakat Kaltara untuk menghadapi fenomena La Nina. Pertama, masyarakat diminta waspada terhadap perubahan fenomena cuaca. Kedua, selalu mengupdate informasi cuaca melalui kanal dan sosial media BMKG.
“Tingkatkan kewaspadaan, terutama masyarakat yang beraktivitas di perairan, jangan lupa selalu cek informasi prakiraan tinggi gelombang karena memang di periode saat itu, ketika ada La Nina tentu sangat berpotensi kecepatan angin dan tinggi gelombang. Jadi ini yang harus diwaspadai,”harapnya,
Discussion about this post