TARAKAN, CAKRANEWS – Dalam satu tahun terakhir atau sepanjang tahun 2023, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil menyita barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 46.784,68 gram atau setara hampir 47 kilogram (kg).
Seluruh barang bukti tersebut merupakan pengungkapan ya g terjadi di wilayah Kalimantan Utara dan akan diedarkan para tersangka ke luar daerah Kaltara.
Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Rudi Hartono mengungkapkan, selain hanpir 47 kg sabu sebagai barang bukti, pihaknya juga berhasil mengamankan 37 orang sebagai pelaku yang juga menjadi tersangka atas peredaran barang haram tersebut.
Para pelaku pun tidak hanya berasal dari Tarakan, namun beberapa diantaranya berdomisili di luar Tarakan, dan bahkan terdapat warga negara asing (WNA).
“Dari total tangkapan tersebut, sebanyak 37 tersangka diamankan, dan yang berasal dari Tarakan atau domisili di Tarakan sebanyak 23 orang dan luar Tarakan sebanyak 12 orang dimana seorang diantaranya berstatus pekerja migran indonesia, serta dua orang warga negara asing (WNA),” jelasnya.
“Dari total 46.784,68 gram barang bukti yang diamankan, terdiri dari 43.332,29 gram yang diungkap BNNP Kaltara,107,67 gram oleh BNNK Tarakan dan 3.354,72 gram atau setara 3,3 kg diungkap BNNK Nunukan,” lanjut Rudi Hartono.
Lebih lanjut Rudi Hartono menerangkan, terkait meminimalisir sekaligus mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika, bahwa ada beberapa pendekatan untuk melakukan implementasi strategi.
“Pada tahun kemarin (2023) tagline War on Drugs, Menuju Indonesia Bersinar. Dan kali ini kita coba tagline berbeda di tahun 2024, Berguna Sadar Indonesia Bersinar,” jelasnya.
Rudi Hartono juga mengatakan, bahwa narkoba ini juga seperti penyakit untuk sebarannya. Ia sudah melakukan tracing dan ada beberapa daerah dianggap masih rawan khususnya di Tarakan.
Diantaranya, Selumit Pantai sebanyak 23 orang ditracing dan 20 orang positif. Kemudian di Bengawan 58 orang dan positif ditemukan 6 positif. Ini juga menjadi indikator bahwa tempat itu terlokalisir.
“Tempat hiburan semuanya belum saya temukan. Maka sebaran itu sudah beralih. Memang kami tidak sporadic untuk gagah-gagahan, bahkan jelang Tahun Baru juga kami adakan tes urine di pelabuhan-pelabuhan pelaku moda transportasi. Bagaimana kalau motoris kena sabu nanti salah jalur, salah peta,” katanya.
Menurut Rudi, hal ini juga tak lepas dari kerja sama semua stakeholder TNI dan Polri serta instansi vertikal Bea Cukai dan Lapas.
Di tahun ini Rudi menyampaikan, ada hal menggembirakan setelah selama lima tahun berturut-turut angka prevalensi tidak menurun.
“Selama lima tahun berturut-turut ini sulit menurunkan angka prevalensi dan tahun 2023 ini angkanya cukup bagus walaupun belum terlalu siginifikan,” ucapnya.
“Barang bukti tangkapan BNNP kaltara ialah 37 tersangka, BB uang Rp6 juta lebih, 7 unit speedboat, 4 perahu, hanphone 43 unit, penyidikan sudah diselesaikan ada 25 perkara. Indikator lain terhadap kegiatan penegakan hukum, pelaku berasal dari Kaltara 23 orang,” sambungnya.
Sementara itu, terhadap perkara yang diselesaikan, hasil survei pengujian oleh BNN RI dan BRIN terhadap Kaltara, kurang lebih menurun 0,22 persen. Awalnya nilainya 1,95 sekarang di angka 1,73. Artinya yang terdampak narkotika kurang lebih 12.710 orang tahun 2023. Tahun 2022 kemarin yang terdampak narkotika sekitar 14.327 orang,” pungkasnya.
Discussion about this post