INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Internal Ukraina mulai mengalami perpecahan, setelah Presiden Volodymyr Zelenskiy tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan para jenderal di militer.
Zelenskiy dalam pidatonya penuh amarah, baru-baru ini, menyampaikan bahwa ia begitu kecewa dan frustasi dengan langkah-langkah militer tanpa persetujuannya, terutama terkait rekrutmen.
Apa yang dikesalkan Zelenskiy, khususnya pengumuman dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, yang mewajibkan warga menjalani wajib militer, cadangan, dan lainnya tunduk pada dinas militer untuk mendapat izin perekrutan teritorial militer dan pusat dukungan sosial untuk meninggalkan wilayah mereka.
Warga Ukraina tak menyambut keputusan itu dengan baik. Mereka merasa khawatir bahwa hal itu secara tidak adil membatasi kemampuan orang untuk bepergian, dan dapat membahayakan ekonomi.
Ketidaksepakatan publik jarang terjadi di antara otoritas Ukraina. Bahkan sejak invasi Rusia, kepemimpinan Ukraina mendapat pujian karena melakukan perlawanan.
Menurut Zelenskiy, keputusan militer yang blunder itu, justru mengakibatkan banyaknya perselisihan, di tengah invasi Rusia yang masih berlangsung.
“Saya melihat ada penilaian yang berbeda dari keputusan seperti itu. Ada kesalahpahaman, dan bahkan kemarahan di masyarakat,” kata Zelensky, seperti dikutip Jumat 8 Juli 2022.
“Saya meminta Staf Umum untuk tidak membuat keputusan seperti itu tanpa saya di masa depan,” ujarnya.
Discussion about this post