INTERNASIONAL, CAKRANEWS – Ukraina disebut-sebut sudah di ambang kebangkrutan, akibat invasi Rusia yang tak kunjung usai sejak Februari 2022 lalu.
Terbaru, Bank Sentral Ukraina menjual cadangan emas senilai 12,4 miliar dolar AS sejak awal invasi hingga saat ini.
Wakil Gubernur Bank Sentral Kateryna Rozhkova menyatakan, penjualan diperlukan dalam upaya memenuhi kebutuhan barang di dalam negeri, bukan meningkatkan mata uang hryvnia.
“Kami menjual, sehingga importir kami dapat membeli barang-barang yang diperlukan untuk negara,” kata Rozhkova, seperti dikutip Senin 18 Juli 2022.
Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menegaskan, pihak mereka bakal serius membantu Ukraina dalam mengatasi masalah ekonomi akibat invasi.
Keduanya menyatakan perang telah meningkatkan volatilitas nilai tukar, menimbulkan risiko bagi stabilitas ekonomi, dan keuangan di banyak negara pula.
Selain itu, kedua belah pihak berjanji untuk bekerja sama dalam masalah mata uang di bawah komitmen sebagai anggota kelompok ekonomi G7 dan G20.
“Kami akan terus berkonsultasi secara dekat di pasar valuta dan bekerja sama sebagaimana mestinya dalam masalah mata uang, sejalan dengan komitmen G7 dan G20 kami,” kata pernyataan bersama kedua pihak, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Discussion about this post