JAKARTA, CAKRANEWS – Komnas HAM dan Kejaksaan Agung didesak untuk terus mengusut peristiwa Kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli, saat kantor PDI diserang dan mengakibatkan banyak korban tewas.
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengatakan, peristiwa yang terjadi nyaris tiga puluh tahun lalu itu harus benar-benar diungkap siapa aktor intelektual di baliknya.
“DPP PDIP mengharapkan kepada Komnas HAM jajaran pemerintah, Kejagung untuk betul-betul menindaklanjuti agar peristiwa kelam itu bisa diungkapkan siapa aktor-aktor intelektual yang berada di balik serangan kantor DPP PDI. Ini lah yang kita harapkan,” kata Hasto di Jakarta, Kamis 21 Juli.
Ia menegaskan, PDIP juga tidak berhenti berjuang mencari keadilan atas peristiwa itu. Hasto mengakui, tidak mudah menghadapi mengungkap kasus ini, meski partainya sudah berkuasa dan dua kali menjadi pemenang pemilu.
“Tentu saja kita tidak akan pernah berhenti memperjuangkan itu, kita tidak pernah pernah lelah walaupun kita menghadapi tembok-tembok ketidakadilan hukum yang terus berhadapan dengan kita. Meskipun kita sebagai partai pemenang dua kali tetapi ternyata upaya ini tidak mudah,” ujar Hasto.
Hasto meminta kepada tim pembela demokrasi Indonesia (TPDI) untuk membangun optimisme bahwa akan terus mencari celah dan ruang agar dapat terungkap aktor intelektual penyerangan kantor PDI.
“Kita akan terus membangun optimisme bagi kita dengan membangun kekuatan bersama pada akhirnya siapapun yang menjadi aktor-aktor intelektual terhadap serangan Partai Demokrasi Indonesia saat itu, harus dituntut di muka hukum biar keadilan betul-betul ditegakkan,” kata dia.
Discussion about this post