JAKARTA, CAKRANEWS – Masih menjadi misteri, apa yang sebenarnya dibicarakan ketika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kala menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis 26 Januari 2023 lalu.
Pertemuan tersebut terjadi, di tengah derasnya isu perombakan atau reshuffle kabinet. NasDem dengan tiga menterinya di Istana, tengah terancam ditendang keluar.
Isu perombakan ini naik ke permukaan, setelah NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden yang akan bertarung pada 2024 mendatang. Sementara Jokowi dengan PDIP di baliknya, punya calon tersendiri untuk dimajukan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menyebut, kedatangan Paloh ke Istana nampaknya ingin mempertegas komitmen NasDem mendukung pemerintah sampai akhir masa jabatan Jokowi.
“Komitmen itu diperlukan Jokowi untuk memastikan perlu tidaknya menteri dari Nasdem di reshuffle,” kata Jamiluddin, dikutip dari RMOL, Minggu 29 Januari 2023.
Ia menyebut, Paloh ingin memberi garansi dukungannya kepada Jokowi sampai 2024. Meskipun hal itu dinilai belum cukup untuk menyelamatkan NasDem dari kemungkinan menterinya dicopot.
Selain itu, Jokowi kemungkinan juga meminta Surya Paloh untuk.menarik dukungan kepada Anies Baswedan. Ia meyakini Surya Paloh menolak permintaan orang nomor satu di Indonesia itu.
“Karena itu, ada kemungkinan menteri dari Nasdem akan di-reshuffle dalam waktu dekat ini. Namun, kemungkinan tidak semua menteri dari Nasdem akan di-reshuffle,” ucapnya.
Discussion about this post