KALTARA, CAKRANEWS – Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Daniel Adityajaya melepas keberangkatan tim pengambilan air suci di Gunung Rian, wilayah Kabupaten Tana Tidung pada Rabu 14 Juni 2023 lalu, sebagai rangkaian kegiatan menyambut Hari Bhayangkara ke-77 yang diperingati 1 Juli 2023 mendatang.
Tim pengambilan air suci itu dipimpin oleh Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya, bersama Danki Brimob IV Yon A Pelopor Malinau Ipda Moh Jufri, beserta personel gabungan dari Satuan Brimob Polda Kaltara, Direktorat Samapta Polda Kaltara, Kompi IV Brimob Yon A Pelopor Malinau, dan personel Satsamapta Polres Malinau.
Andreas mengatakan, proses pengambilan air suci ini merupakan rangkaian dari pemuliaan nilai-nilai Tri Brata dalam menyambut Hari Bhayangkara ke-77.
Air suci dari Gunung Rian nantinya akan dipakai sebagai penyuci Pataka Panji-panji Tri Brata Polri di Polda Kaltara hingga Mabes Polri.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-77 yang bertujuan untuk pemuliaan nilai-nilai Tri Brata. Air suci yang diambil dari Gunung Rian ini akan dipakai sebagai pensucian Pataka Panji-panji Tri Brata Polri, sebagian juga akan dikirim ke Mabes Polri untuk disatukan dengan air dari seluruh jajaran Polda di Indonesia untuk pensucian Panji-panji Tri Brata kepolisian di Mabes Polri,” kata Andreas, dikutip Minggu 18 Juni 2023.
Selain itu, demi proses kelancaran pengambilan air suci, tim juga melibatkan tokoh adat setempat.
“Sesampainya di lokasi Gunung Rian, kegiatan pengambilan air suci ini kami lalui dengan jalan darat, dikarenakan lokasi menuju sumber air tidak bisa dilalui mengunakan kendaraan melainkan menanjaki jalur medan pegunungan. Kami juga melibatkan tokoh adat atau juru kunci di Gunung Rian untuk pengambilan airnya yang sebelumnya juga kami turut disambut dengan prosesi tepung tawar. Sebab itu, untuk bisa mendapatkan air suci tersebut dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan, sebagai wujud penghargaan dan penghormatan terhadap kearifan lokal di wilayah kami bertugas serta wujud rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air Indonesia,” ucap Andreas.
Setelah air diambil dari sumber aliran air di Gunung Rian dan dimasukkan ke dalam kendi yang berhias rangkaian pita bewarna merah putih tersebut, selanjutnya air tersebut dikawal oleh personel gabungan bersenjata lengkap dari jajaran Polda Kaltara dan Polres Malinau yang terlibat dengan membawa bendera merah putih untuk menuju ke Mako Polda Kaltara.
“Harapan kami melalui kegiatan tradisi ini menjadikan momentum bagi kita semua sebagai anggota Polri untuk memperkuat pengabdian kita kepada negeri, rasa kekeluargaan dan semangat gotong royong sehingga kita mampu menjadi insan Bhayangkara yang tangguh dan berani. Semangat Bhayangkara yang tumbuh dari tradisi ini dapat menginspirasi para anggota Kepolisian untuk tetap menjunjung tinggi etika, integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat,” ujar Andreas.
Discussion about this post