NUNUKAN, CAKRANEWS– Sebagian besar masyarakat Nunukan bahkan Kaltara mungkin masih asing dengan Cucuk Lampah, suatu tradisi yang semakin dikenal usai ditampilkan saat menyambut kedatangan Bupati Laura di Pelantikan Pengurus Pakuwaja Kabupaten Nunukan, Sabtu 26 Agustus 2023.
Lalu apa itu Cucuk Lampah dan mengapa tarian ini dipilih untuk menyambut kedatangan Bupati Laura. Berikut penjelasannya yang berhasil dirangkum CAKRANEWS dari beberapa sumber.
Cucuk Lampah merupakan tarian yang ditampilkan secara tunggal dan diperuntukkan bagi pasangan pengantin jawa. Konon katanya, tarian ini memiliki makna penolak bala untuk mengusir semua bentuk gangguan dalam wujud apapun. Cucuk Lampah ditarikan di sepanjang jalur yang akan dilalui oleh pengantin.
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara acara H. Heru wihartopo, dalam kegiatan pelantikan Pakuwaja Kabupaten Nunukan Periode Tahun 2023 – 2028 ini, Cucuk Lampah dipilih sebagai penghargaan dalam menyambut tamu kehormatan yang hadir. Yang dalam hal ini, Bupati Nunukan, Laura dipilih sebagai tamu kehormatan karena dianggap berjasa dalam membangun Kabupaten Nunukan.
Sementara itu, H. Heru Wihartopo yang pada kepengurusan kali ini dilantik sebagai Wakil Ketua Pakuwaja Bidang Perekonomian, UMKM, Kepemudaan , Pertanian dan perkebunan juga menjelaskan selain diiringi tarian, Cucuk lampah ini juga diiringi Klenengan Gending Maheso Kudro dari Karawitan Pakuwaja Nunukan yang dilengkapi dengan Condro (Narasi) sehingga prosesi penyambutan kali ini sarat makna.
Dalam menyambut kedatangan Bupati Laura, Cucuk Lampah dimainkan oleh Stepanus Karman, penari tunggal itu mengiring langkah Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid bersama suami H. Andi Muhammad Akbar menapaki karpet merah menuju tempat duduk yang telah disediakan saat tiba di Gedung Akbar Ali untuk menghadiri Pengukuhan Pengurus Paguyuban Keluarga Warga Jawa Kabupaten Nunukan.
Discussion about this post