NUNUKAN, CAKRANEWS – Kalapas Nunukan yang diwakili oleh KaKPLP Lapas Nunukan Subud Pramuditya mengikuti kegiatan Forum Program Pengembangan Masyarakat Kegiatan Usaha Hulu Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Kegiatan ini dilaksanakan Hotel Pullman Bandung Grand Central, mengangkat tema “Membangun Desa Wisata dan Desa Kreatif Berbasis Potensi Local Bersama Industry Hulu Migas” yang digelar selama dua hari mulai 25 hingga 26 Oktober 2023.
Dihadapan Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Yuke Sri Rahayu, Direktur Pembinaan Program Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Mustafid Gunawan, serta seluruh tamu undangan yang hadir pada forum tersebut, Subud Pramuditya mempromosikan Lapas Nunukan ketingkat nasional melalui program Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Nunukan (SAE LANUKA).
Subud Pramuditya mengatakan, pada awalnya SAE LANUKA hanyalah lahan tidur yang dimiliki oleh Lapas Nunukan. Seiring dengan berjalannya waktu serta dalam dinamika pelaksanaan tugas dan fungsi pemasyarakatan terhadap optimalisasi pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan, Lapas Nunukan mampu menyulap lahan tidur tersebut menjadi wahana Asimilasi dan Edukasi.
SAE LANUKA diresmikan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan yang kala itu dijabat oleh Sri Puguh Budi Utami pada Kamis 13 februari 2020. Dalam area SAE LANUKA, tepatnya di atas bukit terdapat tiga buah bangunan yang menjulang tinggi yakni bangunan tombak, bangunan tameng, dan bangunan mandau, ketiga bangunan tersebut dijuluki sebagai tugu Mandau yang menjadi icon dari SAE LANUKA yang kemudian diresmikan oleh Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, pada Sabtu 20 Februari 2022.
SAE LANUKA memiliki icon yang diberi nama Tugu Mandau. SAE LANUKA dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar merupakan sarana yang merepresentasikan program pembinaan di Lapas Nunukan melalui program asimilasi dan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat tentang program pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Nunukan.
Berbagai program pembinaan yang terdapat di SAE LANUKA yakni, pertanian, perkebunan, peternakan, pengolahan limbah plastik menjadi ecobrick, selain itu masyarakat yang berkunjung juga mendapat edukasi tentang system pemasyarakatan dari masa ke masa serta dapat melihat secara langsung program pembinaan yang diberikan Lapas Nunukan kepada warga binaannya di SAE LANUKA.
Kahadiran SAE LANUKA yang dibagun oleh Lapas Nunukan merupakan upaya untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan karena masyarakat dapat melihat secara langsung hasil karya warga binaan pemasyarakatan melalui program pembinaan yang diberikan, salah satunya yaitu icon SAE LANUKA yakni Tugu Mandau.
Discussion about this post