TARAKAN, CAKRANEWS – Sebanyak empat berita terpopuler yang dimuat CAKRANEWS mewarnai perbincangan masyarakat Kaltara selama sepekan terakhir.
Mulai dari temuan dugaan pemilih mencoblos di dua TPS berbeda hingga adanya laporan black campaign. Berikut empat berita terpopuler selama sepekan terakhir yang dirangkum redaksi CAKRANEWS, Minggu 18 Februari 2024.
- Bawaslu Tarakan Terima Laporan Black Campaign
TARAKAN, CAKRANEWS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tarakan menerima laporan dari salah satu caleg DPD RI Dapil Kalimantan Utara (Kaltara) terkait black campaign.
Laporan itu terima Bawaslu pada Sabtu 10 Februari 2024 malam. Diketahui, caleg tersebut melaporkan salah satu akun WhatsApp yang diduga menyebar konten black campaign.
“Sementara sudah diregistrasi karena memang semua persyaratan formil dan materilnya memenuhi akhirnya kita registrasi. Hari ini kita lakukan klarifikasi,”ucap Ketua Bawaslu Tarakan, Riswanto, Senin 12 Februari 2024.
Lebih jauh dijelaskannya, akun WhatsApp tersebut menyebut bahwa kedai (milik caleg) digunakan untuk transaksi narkoba. “Isinya kaya gitu, berbentuk flayer. Jelas terpampang foto dari calon ini dan akhirnya timnya tidak terima dan melapor ke kita,”katanya.
Sementara itu, perwakilan tim caleg tersebut yakni Noviansyah, menyesalkan adanya tindakan black campaign terlebih dilakukan di masa tenang.
“Malam ini kita langsung bikin laporan ke Bawaslu terkait konten black campaign. Ini sudah waktu akhir kampanye, sudah mau masuk masa tenang. Kami menyesalkan adanya penyebaran informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Noviansyah.
Setelah laporan di Bawaslu, pihaknya juga berencana melaporkan akun WhatsApp tersebut kepada polisi terkait UU ITE.
“Ini bentuk respons kami, karena seharusnya ruang publik termasuk WA Grup itu harus diisi dengan konten edukasi. Kami menyesalkan kenapa informasi tidak valid dishare ke media sosial,” imbuh pria yang akrab disapa tya.
Tya mengatakan, selama ini menekankan kepada seluruh timnya untuk tidak melakukan black campaign, serta mengisi ruang publik dengan narasi positif terkait kampanye.
“Kami selalu diingatkan, ditekankan, agar kampanye termasuk di media sosial fokus pada gagasan. Kita menyebarkan konten untuk meminta restu masyarakat,” ucapnya
2. Bawaslu Tarakan Temukan Dugaan Pemilih Mencoblos di Dua TPS Berbeda
TARAKAN, CAKRANEWS– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Tarakan menemukan indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Bawaslu Tarakan menemukan sebanyak tujuh pelaku diduga melakukan kecurangan yakni mencoblos di dua TPS berbeda. Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Tarakan, Riswanto, kepada awak media belum lama ini.
Riswanto menjelaskan, saat ini kasusnya sudah diregistrasi dan ditegaskannya hal ini termasuk kasus pidana. “Kasusnya menggunakan hak pilih lebih dari satu kali,” terangnya.
“Misalnya dia DPT-nya di TPS A. Kemudian selesai memilih di TPS A, dia gunakan daftar pemilih khusus yang hanya menggunakan KTP di TPS B. Begitu kasusnya. Dia memilih semua surat suara dapat. Kalau masuk DPK, kan dapat lima surat suara,” sambungnya.
Hanya saja Riswanto enggan menyebutkan lokasi TPS tersebut, sebab saat ini masih dalam proses register. “Ini sementara diproses dulu. Yang jelas sanksinya pasal pidana, setiap orang dengan sengaja menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali, ancaman pidana 18 bulan penjara dan denda maksimal Rp18 juta,” terangnya.
Bawaslu Tarakan, kata dia, sudah mendata tujuh orang tersebut per Kamis 15 Februari 2024 dan telah mengirimkan surat. Kata Riswanto, pembahasan telah selesai dilaksanakan malam tadi dan kasusnya diputuskan untuk registrasi.
“Karena semuanya memenuhi unsur pidana, dan ini bukan laporan, ini adalah temuan pengawasan aktif kami dan langsung kami bahas dengan teman-teman Sentra Gakkumdu tadi malam. Hasilnya diregistrasi, oke, dan per hari ini surat undangan klarifikasi kami kirimkan,” tegasnya.
Ia melanjutkan, klarifikasi sendiri akan dimulai per 16 Februari 2024. Ketujuh orang pelaku itu berasal dari domisili yang sama.
“Ini berawal dari laporan Pengawas TPS (PTPS), bahwa itu menimbulkan kecurigaan, ini kok anak bisa punya KTP bisa memilih awalnya. Akhirnya difoto KTP-nya dan dari sana pengawas melapor ke kecamatan dan kecamatan melapor ke Bawaslu, kami langsung turun dan minta semua melihat semua daftar hadir di TPS sebelumnya dan daftar hadir di TPS yang terakhir dia memilih menggunakan DPK,” terang Riswan.
Lebih jauh dijelaskannya, nama orang tersebut termasuk dalam absensi dan ternyata benar menyalurkan hak pilihnya di DPT TPS asalnya. Kemudian menggunakan lagi DPK di TPS selanjutnya. “TPS dua-duanya berdekatan, satu gang. Kelurahannya masih belum bisa dipublish,” jelasnya.
Riswanto masih mendalami bagaimana pelaku bisa lolos sampai mencoblos dua kali di TPS yang berbeda. Terlebih petugas KPPS telah mengecek tangan pemilih sebelum masuk apakah steril dari tinta. Kemudian setelah mencoblos, pemilih wajib mencelupkan tangannya ke tinda warna ungu sebagai tanda sudah melakukan pencoblosan. Selanjutnya wajib keluar lewat pintu yang diarahkan petugas KPPS.
“Makanya itu, kami bingung kok bisa. Di jari saya saja masih ada bekas tinta. Untuk petugas KPPS juga kami akan minta keterangan dan bagaimana ceritanya. Apakah tidak dimasukkan tangannya ke tinta atau bagaimana nanti dilihat hasil klarifikasinya,” tukasnya.
3. Suara Herman Tertinggi untuk DPD RI, Hasan Basri dan Fernando Sinaga Menyusul
TARAKAN, CAKRANEWS – Hasil sementara hitung suara DPD RI untuk dapil Kalimantan Utara, berdasarkan hitung cepat dari portal website https://pemilu2024.kpu.go.id, pukul 12.00 Wita hari Kamis 15 Februari 2024, nama caleg DPD RI: Herman SH masih berada di urutan teratas dengan perolehan suara sementara sebanyak 2.934 atau 19,13 persen dari total suara yang masuk.
Sementara caleg DPD incumbent, H. Hasan Basri menyusul di urutan kedua dengan perolehan suara sementara sebanyak 2.135 atau 13,92 persen dari total suara yang masuk
Dan menyusul di urutan ketiga, caleg DPD incumbent, Fernando Sinaga dengan perolehan 1.829 atau 11,39 persen.
Komisioner KPU Tarakan Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Parmas dan SDM), Herry Fitrian menjelaskan, data yang dirilis KPU ini diperoleh dari aplikasi sirekap yang diupload oleh petugas di lapangan. Dan hingga siang ini, angka tersebut masih akan terus berubah.
“Angka ini berdasarkan sirekap aplikasi dan hanya sebagai alat bantu perhitungan. Untuk keputusan finalnya tetap dilakukan pleno berjenjang mulai tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota,” ujar Herry yang dihubungi CakraNews, Kamis 15 Februari 2024.
4. Andi Sulaiman: Ayo Bersatu Membangun Kaltara
TARAKAN, CAKRANEWS – Pesta Demokrasi 14 Februari 2024 telah usai. Meski hasil dari pemilu Presiden dan pemilihan calon anggota legislatif secara resmi masih harus menunggu sidang pleno Komisi Pemilihan Umum, namun hasil hitung cepat sudah bisa diakses masyarakat dengan sangat mudah.
Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kaltara, Brigjend Andi Sulaiman mengatakan pilihan politik setiap orang tentu berbeda-beda. Namun perbedaan politik tersebut jangan sampai memberi dampak yang kurang baik dan harmonis terhadap hubungan sosial di masyarakat, terutama bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang berada di Kalimantan Utara.
“Sebagai ketua KKSS Kaltara saya sangat peduli terhadap keamanan dan ketertiban stabilitas di Kaltara. Dimana anggota dan warga KKSS di Kaltara jumlahnya sangat besar dan memiliki pilihan politik berbeda-beda,” kata Brigjend Andi Sulaiman, Kamis (15/2/2024).
Jenderal dengan Bintang Satu di pundaknya ini berharap, setelah pesta demokrasi ini selesai, semua perbedaan pilihan kembali menjadi satu untuk Kalimantan Utara yang lebih baik kedepannya.
“Setelah pemilu ini, mari kita satu kembali bahwa masyarakat Kaltara bersatu untuk membangun Kalimantan Utara. Sehingga efek dari pemilu ini tidak berdampak terhadap hubungan sosial kekerabatan dan sosial kemasyarakatan, terutama di keluarga besar KKSS dan masyarakat Kalimantan Utara,” kata Brigjend Andi Sulaiman.
“Kita semua bersatu, bersaudara untuk membangun Kaltara,” pungkasnya
Discussion about this post