TARAKAN, CAKRANEWS – Heboh beredar video kecelakaan di area PT Phoenix Resource Internasional (PT PRI) yang tersebar di media sosial (medsos) mendapat tanggapan dari pihak perusahaan.
Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, insiden yang terjadi menimpa salah seorang tenaga kerja asing (TKA) asal Cina, Zhang Yuteng, yang statusnya sebagai pekerja Shandong Kaixin, perusahaan di bidang konstruksi baja bagian sub kontraktor.
Menurut Legal Officer Shandong Kaixin, Marihot GT Sihombing menjelaskan, korban merupakan pekerja konstruksi baja turbin 2 di lokasi PT PRI.
“Berdasarkan keterangan saksi pekerja, korban tidak memasang pengait ke body harness saat melintas di atas konstruksi,” jelas Marihot kepada awak media, pada Minggu, 17 Maret 2024 malam.
“Shandong Kaixin menjadi sub kontraktor untuk melakukan pembangunan power plant turbin 2 di PT PRI,” imbuhnya.
Marihot lantas menerangkan, informasi yang beredar pasca insiden tersebut sempat simpang siur. Pihaknya pun menyatakan bahwa insiden tersebut murni diakibatkan kelalaian korban.
Adapun korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Pertamedika.
“Peristiwa sebenarnya adalah korban itu murni terjatuh dari konstruksi yang sedang dibangun, dan itu karena kelalaian dari korban sendiri karena tidak menggunakan peralatan safety. Jadi bukan tertinpa material, tapi terjatuh. Korban saat ini masih hidup dan dirawat di Pertamedika,” katanya.
Disinggung mengenai keselamatan para pekerja di perusahaan tersebut, Marihot menjelaskan, selama ini seluruh pekerja di area konstruksi baja turbin 2 sudah mengenakan body harness untuk pengaman.
Kelengkapan alat safety wajib digunakan sebelum memulai aktivitas bekerja.
“Jadi semua pekerja sebelum memluai aktivitas itu dilakukan briefing, menggunakan alat pengaman kerja. Pada saat itu korban ini berinisiatif untuk naik sendiri,” jelasnya.
“Sebenarnya sudah kita imbau untuk tidak menyebrang. Korban melintas dan tidak mengaitkan body harness pada tempatnya. Seandainya kalau dia mengikat body harness dan terjaruh, dia akan tergantung,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Marihot menuturkan, pihak berwajib (Kepolisian) telah melakukan olah TKP, dan pihak perusahaan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menunggu hasil penyelidikan resmi.
Hal itu guna menghindari adanya disinformasi yang beredar di masyarakat, lantaran video kejadian beredar di medsos.
“Kita sudah melapor dan sudah dilakukan olah TKP, alangkah baiknya kita sama-sama menunggu hasil dari Kepolisian,” pungkasnya.
Discussion about this post