CAKRANEWS – “SAYA bertemu Pak Sulaiman pertama kali tahun 2006, saat itu saya menjabat Pasi Ops Yonif 413 dan beliau adalah komandan batalyon. Kesan pertama beliau terlihat tegas sebagai pemimpin namun menerima saran anggota dengan baik,” cerita yang diungkapkan Kolonel Inf Jae Hadiyanto, mantan anak buah Sulaiman saat berdinas pada Yonif 413/Bremoro Kostrad di Solo. Ia dihubungi Selasa 21 Maret 2023.
Pak Sulaiman adalah salah satu pimpinan yang menurut Jae, banyak mempengaruhi dirinya. Dari beliau, Jae mengaku belajar banyak hal dalam soal inspirasi dan nilai-nilai kepemimpinan yang diterapkannya selama menakhodai kesatuan “baret hijau” yang digawanginya.
Selain itu, lanjutnya, banyak pengalaman yang dia bisa petik selama menjadi anggota dan personel dibawah komando Pak Sulaiman. Baik itu dalam keseharian sebagai junior dan anggota personel. “Terutama pada saat kami terlibat bersama beliau dalam Latgab di Sangatta Kaltim dan juga ketika menerima pasukan Singapura yang latihan di Yonif 413/Bremoro Kostrad.”
Yang diingatnya terkait gaya kepemimpinan (leadership) yang ditunjukkan Pak Sulaiman adalah sosok komandan yang tegas didalam pengambilan keputusan, sehingga para anggota prajurit sangat yakin dan percaya dalam kepemimpinannya yang demokratis. Dan Pak Sulaiman tidak ragu menindak siapapun anggota yang melakukan pelanggaran. Memberi apresiasi dan pujian bagi personel yang bekerja dengan baik ataupun berprestasi dalam penugasan.
Bagaimana anggota begitu yakin?
“Yah…karena sifatnya yang tidak neko-neko, bukan peragu dalam mengambil keputusan. Sehingga kami para bawahan juga ikut tidak pernah meragukannya sebagai pimpinan. Selain itu, Pak Sulaiman juga memiliki koneksi yang luas dengan banyak pihak sehingga memudahkan dalam berbagai kegiatan,” kata pria yang telah menuntaskan pendidikan di Sesko TNI.
Itu dalam tugas sebagai personel prajurit. Kalau diluar dinas, Pak Sulaiman dikenal mudah dan luwes bergaul dengan siapa saja. Tanpa membeda-bedakan latarbelakang status sosial.
Mendengar kabar Pak Sulaiman sudah menjadi Jenderal, Jae dkk tidak kaget karena dari dulu sudah meyakini beliau akan sampai di titik tersebut.
“Sebagai junior dan mantan anggotanya, tentu kami turut bangga. Suatu kehormatan pernah berada dibawah kepemimpinannya.”
Discussion about this post