TARAKAN, CAKRANEWS – Bawaslu bakal memperketat pengawasan untuk mencegah pelanggaran pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Tarakan Daerah Pemilihan (Dapil) I Tarakan Tengah. Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Tarakan, Riswanto kepada CAKRANEWS, Jumat 21 Juni 2024.
Riwanto mengatakan pihaknya telah memerintahkan seluruh petugas Ad Hoc untuk memperketat pengawasan. “Intinya bekerja lebih profesional lagi jangan sampai terjadi pelanggaran yang sekiranya bisa menyebabkan PSU lagi,” tegas Riswanto.
Bawaslu, kata dia, telah melakukan sejumlah upaya mencegah pelanggaran dalam pelaksanaan PSU. Tidak hanya di hari H, namun juga sebelum pelaksanaan PSU. Salah satu atensi Bawaslu pada pelaksanaan PSU adalah mengawasi caleg dan partai politik untuk tidak melakukan kampanye. Sebab merujuk pada PKPU 25 menyebutkan peserta pemilu dilarang untuk melakukan kampanye.
Pihaknya pun telah mensosialisasikan aturan ini kepada peserta pemilu. Tidak hanya itu, mencegah terjadinya pelanggaran ini, Bawaslu juga memerintahkan petugas Ad Hoc baik Panwascam dan Panitia Pengawas Pemilu Desa (PKD) untuk melakukan patroli. “Kami himbau selalu patroli di wilayah masing-masing jangan sampai ada yang melakukan pelanggaran,” katanya.
Dari hasil pengawasan, Bawaslu belum menerima adanya laporan pelanggaran. Kendati demikian, pihaknya selalu mengingatkan petugas Ad Hoc untuk tidak lengah dan terus melakukan pengawasan. Dia tak menampik terdapat sejumlah kerawanan dalam pelaksanaan PSU, salah satunya politik uang.
Ia mengklaim pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya dalam pengawasan tersebut. Bawaslu lebih mengupayakan pencegahan preventif dengan melakukan sosialisasi ke seluruh pihak bahwa PSU harus jauh dari politik uang. Namun apabila ditemukan pelanggaran itu, Bawaslu tak segan-segan menindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.
Riswanto pun menghimbau kepada seluruh caleg di Tarakan Tengah untuk menaati seluruh aturan dalam pelaksanaan PSU, khususnya menghindari politik uang dan kampanye. Menurutnya, PSU menjadi momentum bagi caleg dan masyarakat untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
“Jangan gunakan politik uang untuk menggaet suara masyarakat. Kemudian untuk masyarakat Tarakan Tengah kalau mau berubah inilah waktunya. Jangan turun ke TPS hanya karena dibayar, namun datang ke TPS karena hal itu merupakan haknya,” pungkasnya.
Discussion about this post