NUNUKAN, CAKRANEWS – Sejumlah cara dilakukan Bea Cukai untuk mencegah peredaran narkoba di Nunukan. Salah satunya, mengerahkan anjing pelacak K9 di kawasan perbatasan baik di Nunukan maupun Sebatik untuk memperketat pengawasan masuknya barang-barang.
Saat ini, Bea Cukai telah memiliki satuan khusus Sub Unit K9 dari Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur.
Kasubsi Penindakan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Nunukan Ronald mengatakan, K9 ini telah dimiliki sejak Mei 2024 lalu.
“K9 ini akan standby terus di Nunukan, setiap kali dibutuhkan sudah siap kita turunkan termasuk bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) di Nunukan,” ujar Ronald kepada cakranews.com pada Kamis, 4 Juli 2024.
Sejak adanya K9 di Nunukan, ada beberapa kasus narkotika golongan satu jenis sabu yang diungkap TNI – Polri di Nunukan. Menurutnya, ini tidak terlepas dari sinergitas bersama dengan melibatkan K9.
“K9 kita ini sudah terlibat dalam pengendusan beberapa pengungkapan baik yang dilaksanakan oleh Satreskoba Polres Nunukan maupun Satgas Pamtas,” ujarnya.
Dijelaskannya, satu unit K9 ini hanya dikhususkan melakukan pengendusan terhadap barang terlarang narkotika. K9 tersebut secara rutin dilibatkan setiap datangnya penumpang dari Tawau, Malaysia di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Nunukan.
“Setiap penumpang yang tiba dari Malaysia akan kita lakukan pemeriksaan untuk meminimalisir masuknya narkoba. Kami berharap masyarakat tidak perlu takut apakah nanti digigit sama K9, karena unit K9 sudah dilatih dan dikendalikan oleh pawangnya masing-masing. Jadi nol persen lah bakal terjadi hal yang tidak diinginkan,” bebernya.
Unit K9 yang dikelola oleh Bea Cukai ini setiap bulannya akan dilakukan rotasi oleh DJBC Kalimantan Bagian Timur sehingga setiap unit tidak merasa stres dan bosan dalam menjalankan tugas melakukan pengendusan.
“Anjing K9 itu juga ada rotasi, jadi contoh bulan ini di Nunukan mungkin bulan depan di Tarakan. Karena mereka ada fase bosan dan stres juga kalau terlalu lama melakukan pengendusan di satu daerah. Makanya biar fres dilakukan perotasian setiap bulannya,” pungkasnya. (RY)
Discussion about this post