SURABAYA, CAKRANEWS -Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W.Kamdani mengungkapkan secara umum pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal satu tahun 2024 mampu tumbuh hingga 5,11% dan 5,05% pada kuartal kedua di tengah trend perlambatan ekonomi global yang masih terjadi.
“Hal tersebut mengakibatkan pengusahaan tanah air mengalami stres serta pelemahan kinerja operasional dalam 3 tahun terakhir dan belum sepenuhnya pulih dibandingkan sebelum covid 19,” kata Shinta dalam acara pembukaan Rakerkonas APINDO XXXIII yang berlangsung pada tanggal 28 – 30 Agustus 2024 di Surabaya.
Jika Indonesia ingin tumbuh 6 sampai 7%, maka rasio investasi terhadap pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) harus mencapai 40,8 sampai 47,6%. “Artinya kita harus berlari kencang dalam meningkatkan produktivitas melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, memperbaiki tata kelola pemerintahan sekaligus menarik PMA dan PMDN,” tutur Shinta.
Tapi, lanjut Shinta, di setiap tantangan itu selalu ada peluang. “Kita tidak boleh menyerah. Ini adalah bagian dari perjuangan kita. Saya selalu mengatakan kita ini berjuang, kita ini melakukan peranan ekonomi, bukan politik ekonomi,” tegasnya di depan ratusan pengusaha yang tergabung dalam Apindo.
DPN (Dewan Pengurus Nasional) Apindo, lanjut Shinta, telah memulai sinergi intensif dengan tim transisi Koalisi Indonesia Maju. “Apindo menyampaikan rekomendasi yang terkandung dalam roadmap ekonomi. Ini bukan hanya rekomendasi dari Apindo, tapi rangkuman rekomendasi lebih dari 2.000 pelaku usaha nasional tidak hanya yang besar, tapi juga UMKM,” jelasnya.
Untuk itu, Shinta mengajak semua pengurus dan pengusaha yang tergabung di Apindo untuk mengawal transisi pemerintahan agar kapal besar Indonesia bisa berlayar dengan kekuatan penuh di tengah tantangan domestik yang masih mengemuka.
Rakerkonas APINDO XXXIII yang berlangsung pada tanggal 28 – 30 Agustus 2024 di Surabaya ini mengangkat tema “Sinergi Pengusaha dan Pemerintah: Memastikan Kualitas Regulasi dan Peran Birokrasi Dalam Memperlancar Kegiatan Usaha”.
Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, mengatakan sinergi dunia usaha dan pemerintah di seluruh daerah di Indonesia merupakan hal mendasar dalam menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk penciptaan lapangan pekerjaan.
“Mengingat pentingnya penciptaan lapangan kerja, dalam Rakerkornas APINDO XXXIII, APINDO memetakan sejumlah tantangan atas apa yang telah dan akan terjadi, dan membuat rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Termasuk tentang peningkatan investasi di seluruh daerah Indonesia, yang merupakan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Shinta di Novotel Samator Surabaya.
Sebagai representasi dunia usaha, APINDO konsisten membuat dan menyampaikan sejumlah rekomendasi kebijakan kepada pemerintah melalui Roadmap Perekonomian APINDO yang diserahkan setiap lima tahun kepada pemimpin nasional terpilih. Dilanjutkan dengan konsolidasi usulan kebijakan dan implementasi oleh pengusaha dalam Rakerkonas APINDO setiap tahun.
Sebagai lanjutan dari Roadmap Perekonomian APINDO 2023 – 2028, Rakerkonas APINDO XXXIII berfokus pada sinergi dalam regulasi termasuk implementasi.
Rakerkonas APINDO XXXIII menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah yang membahas pentingnya pengembangan keterampilan pekerja sesuai dengan digitalisasi dan inovasi yang terus berlanjut dan berkembangnya jenis pekerjaan baru.
Sebelumnya, dalam dialog interaktif bersama Ketua Dewan Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM), Burhanuddin Abdullah berpesan kepada peserta Rakerkonas menggali lebih dalam tentang arah kebijakan ekonomi di bawah kepemimpinan nasional yang baru serta mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi global terhadap Indonesia.
Fokus utama diskusi akan mencakup kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku usaha dalam research & development yang dapat dikapitalisasi untuk pengembangan industri, serta penguatan skala usaha menengah guna mendorong produktivitas nasional.
Selain itu, dialog ini juga akan menyoroti tantangan implementasi UU Cipta Kerja, manfaat super tax deduction untuk pengembangan keterampilan, serta peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam proses menjadi anggota OECD.
Rakerkornas APINDO XXXIII juga menjadi wadah bagi APINDO untuk memperkenalkan dan mengulas beberapa program unggulan yang telah dilaksanakan selama setahun terakhir. Misalnya saja APINDO UMKM Merdeka (AUM) dan KIPAS Stunting – Gerakan Anak Sehat Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting.
Program-program ini merupakan bagian dari upaya APINDO untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
Sebagai rangkaian dari pelaksanaan Rakerkonas APINDO ke-33, juga dibuka Pameran APINDO Expo & UMKM Fair pada 28 Agustus 2024, yang juga diikuti UMKM binaan DPP Apindo Kaltara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia, serta mendorong terciptanya ekonomi yang lebih inklusif di berbagai daerah.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Rakerkonas Eddy Hussy menyampaikan apresiasi kepada DPP APINDO Jawa Timur sebagai tuan rumah Rakerkonas APINDO ke-33, yang telah sukses menyelenggarakan acara ini dengan kehadiran para Menteri, Pengurus APINDO dari seluruh Indonesia, serta para tamu undangan.
Eddy menambahkan, berbagai isu strategis yang dibahas dalam sidang komisi, dapat memperkuat organisasi, menetapkan program kerja prioritas, dan merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah.
“Rakerkonas ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran APINDO dalam mendukung dunia usaha, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua DPP APINDO Jawa Timur, Eddy Widjanarko mengatakan kebanggaannya APINDO Jawa Timur dipercaya menjadi tuan rumah Rakerkonas APINDO ke-33.
“Forum ini strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha untuk merumuskan masa depan ekonomi nasional yang inklusif. Daerah merupakan motor penggerak ekonomi nasional. Untuk itu, Rakerkonas diharapkan mampu menghasilkan kebijakan konkret yang mendukung penguatan ekonomi lokal dan nasional,” pungkas Eddy Widjanarko.(ckr/apd/01)
Discussion about this post