TARAKAN, CAKRANEWS – Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1 Brigjen TNI (Purn) Andi Sulaiman – Prof Dr. Adri Patton (SULTON) memiliki komitmen untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggagas pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbasis perempuan.
Dalam setiap blusukannya di masyarakat, SULTON menunjukan keberpihakannya pada UMKM dan terus memperkenalkan produk lokal.
Ditemui saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang digelar di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Miftahul Ulum di Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Minggu 6 Oktober 2024, Siti Rohaidah, istri dari Cawagub Andi Sulaiman menekankan pentingnya UMKM dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya perempuan.
“Perempuan memiliki potensi besar dalam menggerakkan ekonomi keluarga dan masyarakat. Melalui dukungan dan pengembangan UMKM, kita bisa membantu mereka menjadi lebih mandiri secara finansial dan memperkuat ekonomi daerah,” kata Siti Rohaidah.
Dia menambahkan bahwa pemberdayaan UMKM perempuan tidak hanya sekadar memberikan peluang usaha, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi para perempuan untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi.
“Semangat juang perempuan ini luar biasa, dan kita harus terus mendukung mereka dengan pelatihan, modal, dan kesempatan pemasaran,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Siti Rohaidah juga mendorong UMKM di zona perbatasan. Dia melihat hal tersebut merupakan peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja. Jika SULTON terpilih nanti mereka berjanji akan memberikan pelatihan, pendanaan, dan bantuan pemasaran untuk membantu UMKM di wilayah perbatasan agar bisa bersaing di pasar regional.
“Jadi yang tinggal di perbatasan tidak perlu lagi jauh-jauh untuk bekerja. Kita berdayakan UMKM kita bahkan kalau perlu punya nilai jual yang tinggi hingga ekspor ke luar negeri. Kami akan terus mendorong pengembangan UMKM sebagai salah satu solusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi kaum perempuan. Semoga semakin banyak perempuan yang terinspirasi dan berani memulai usaha,” ujarnya.
Lebih jauh Siti menjelaskan pelaku UMKM di Kaltara masih tergolong minim. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara pada 2023, pelaku UMKM baru sekitar 267.000.
“Artinya banyak potensi dari masyarakat Kaltara yang berjumlah 760.724 belum bisa dimaksimalkan dengan baik,” ujarnya.
Jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka kita rugi karena Kaltara tidak memanfaatkan dampak pertumbuhan ekonomi nasional dan tentu saja berpengaruh pada peningkatan daya beli masyarakat.
Discussion about this post