JAKARTA, cakra.news – Pembangunan gedung kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri IPDN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun anggaran 2011 ternyata memunculkan dugaan korupsi pada proses pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksinya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan mantan direksi PT Waskita Karya, Adi Wibowo terkait kasus tersebut setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, Selasa (11/01/2022).
“Tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan pada tersangka AW selama 20 hari pertama terhitung mulai tanggal 11 Januari sampai dengan 30 Januari 2022 di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur,” ujar Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Kasus ini merupakan pengembangan perkara tersangka Duddy Jocom selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset Sekretariat Jenderal Kemendagri dan Kepala Divisi Konstruksi VI PT Adhi Karya Persero Tbk. Dono Purwoko.
Ghufron menuturkan konstruksi perkara bermula saat Kemendagri merencanakan 4 paket pekerjaan pembangunan gedung Kampus IPDN, di antaranya Kampus IPDN Gowa dengan nilai kontrak sebesar Rp125 miliar.
Adi diduga melakukan pengaturan bagi calon pemenang lelang. Di antaranya dengan meminta pihak kontraktor lain mengajukan penawaran di atas nilai proyek PT WK dan menyusun dokumen kontraktor lain sedemikian rupa sehingga tidak memenuhi persyaratan.
“Agar pembayaran bisa dilakukan 100 persen, tersangka AW kembali diduga memalsukan progres pekerjaan hingga mencapai 100 persen di mana fakta di lapangan hanya mencapai progres 70 persen serta adanya pencantuman perubahan besaran denda yang lebih ringan dalam kontrak pekerjaan,” ucap Ghufron.
Selain itu, Adi diduga menyetujui pemberian sejumlah uang maupun barang bagi PPK maupun pihak-pihak lain di Kemendagri.
Atas perbuatannya, Adi disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Potensi kerugian negara mencapai Rp27 miliar dari nilai kontrak sebesar Rp125 miliar.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : detik.com
Discussion about this post