WUZHOU, cakra.news – Tim penyelamat di China selatan masih mencari korban dari Jet China Eastern Airlines (600115.SS) yang jatuh dengan 132 penumpang di dalamnya, Rabu (23/3/2022).
Penerbangan MU5735 pada Senin menuju kota pelabuhan Guangzhou dari Kunming, ibukota provinsi barat daya Yunnan, jatuh dari ketinggian jelajah di pegunungan Guangxi kurang dari satu jam sebelum waktu pendaratan.
Media China mengatakan, sebuah jet tampak menukik ke tanah pada sudut sekitar 35 derajat dari vertikal tertangkap kamera video dasbor kendaraan.
Tidak ada korban selamat yang ditemukan, kata Zhu Tao, direktur keselamatan penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), kepada wartawan.
“Jet itu rusak parah selama kecelakaan itu, dan penyelidikan akan menghadapi tingkat kesulitan yang sangat tinggi,” kata Zhu pada pengarahan pemerintah pertama tentang bencana itu.
“Mengingat informasi yang tersedia saat ini, kami masih belum memiliki penilaian yang jelas tentang penyebab kecelakaan itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol udara selama penurunan cepat.
Pada Selasa, tim penyelamat menyisir lereng gunung yang berhutan lebat di Cina selatan, menggunakan sekop dan obor untuk mencari korban dan perekam penerbangan dari jet.
Sekitar 600 tentara, petugas pemadam kebakaran dan polisi berbaris ke lokasi kecelakaan, sepetak sekitar 1 kilometer persegi (0,4 mil persegi) di lokasi yang dikelilingi oleh pegunungan di tiga sisi, setelah ekskavator membersihkan jalan, kata televisi pemerintah.
Ia menambahkan bahwa pencarian perekam, atau “kotak hitam”, dari Boeing 737-800 yang terlibat dalam kecelakaan pertama pesawat jet komersial China sejak 2010, akan dilakukan secara grid-by-grid, mungkin sepanjang malam.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post