TARAKAN, CAKRANEWS– Perusahaan BUMD PT. Migas Kaltara Jaya tampaknya serius terhadap pemilihan wilayah di Provinsi Kalimantan Utara yang masuk dalam data Participating Interest (PI) 10 persen. Hal itu terungkap dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan pada Rabu 13 April 2022 lalu di Tarakan.
Menurut Direktur Utama Migas Kaltara Jaya Poniti keseriusan itu dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Wilayah Kerja (WK) Migas di Kaltara. “Wilayah kerja yang masuk dalam MoU tersebut antara lain WK Nunukan, Tarakan Offshore, Sei Menggaris, dan Bengara I,” ujarnya kepada CAKRA NEWS.
Pihaknya berharap, proses pengalihan PI 10 persen ini segera selesai, sehingga PI 10 persen dapat segera diberikan kepada WK yang tercatat dalam MoU tersebut. Sebagai informasi WK merupakan daerah tertentu di dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia untuk pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi.
“Sehingga, perlu diberikan Participating Interest (PI) sebesar 10 persen. Aturan ini, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10 persen pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi,” ujarnya.
Adapun, cakupan penerima Pi di Kalimantan Utara antara lain KTT, Nunukan, Bulungan, Tarakan dan Provinsi Kaltara. “Sementara data di lapangan Malinau tidak masuk dalam reservoir wilayah migas,” kata dia.
Terpisah, Kepala Biro Perekonomian Kalimantan Utara, H. Rohadi, membenarkan bahwa, Malinau tidak termasuk dalam wilayah kerja migas. Tidak hanya Malinau, lanjut Rohadi, Bulungan bisa saja tidak menerima karena berdasarkan data lama wilayah tersebut berada pada reservoir di atas 4 mil.
“Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016. Berada di wilayah 0-4 mil diberikan kepada kabupaten/kota. Jika 4-12 mil kepada Provinsi, dan 12 ke atas milik pusat,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Rohadim kita perlu menunggu data room dari pusat untuk memastikannya. “Pembacaan data room ini dilakukan oleh pemenang tander yang berasal dari ITB Bandung. Dengan adanya data room, semuanya menjadi jelas karena data ini tidak bisa dibohongi. Sebab, besaran minyak pada suatu wilayah dapat terlihat dengan jelas,” ungkapnya.
Ia pun berharap, dengan penandatangan MOU, semoga segala persyaratan dapat terpenuhi dengan cepat. “Kami targetkan semuanya selesai pertengahan tahun dan paling lambat akhir tahun.” kata dia.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post