JAKARTA, CAKRANEWS – Kampung perikanan budi daya diyakini bakal mendorong pergerakan ekonomi masyarakat sektor kelautan dan perikanan. Program prioritas yang dicetuskan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono itu pun diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
“Kampung perikanan budi daya akan mendorong pola bisnis yang terintegrasi dengan berbasis pada komoditas unggulan dan kearifan lokal, dengan begitu diharapkan akan berdampak terhadap pergerakan ekonomi masyarakat,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Menurut dia, salah satu tujuan pengembangan perikanan budi daya adalah peningkatan ketahanan pangan yang dikembangkan melalui komoditas-komoditas unggulan berbasis kearifan lokal. Diketahui, salah satu program terobosan KKP pada tahun 2020-2024 adalah pembangunan kampung perikanan budi daya tawar, payau dan laut yang berbasis kearifan lokal.
Salah satu contoh dari realisasi program kampung perikanan budi daya baru-baru ini adalah Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara yang telah menetapkan empat kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara sebagai lokus pengembangan kawasan kampung perikanan budidaya.
Keempat daerah tersebut, Kabupaten Bulungan dan Tana Tidung sebagai kampung udang windu, Kabupaten Nunukan sebagai kampung rumput laut, dan Kota Tarakan sebagai kampung kepiting. Sementara itu, Kepala BBPBAP Jepara, Supito dalam keterangannya mengatakan, tahun 2022 merupakan awal implementasi pengembangan kampung perikanan budi daya di seluruh Indonesia.
Provinsi Kalimantan Utara, menurut dia, melalui empat kabupaten menjadi fokus untuk didorong menjadi sentra kawasan budi daya berbasis komoditas unggulan lokal.
“Keempat kabupaten ini merupakan basis potensi komoditas unggulan yakni rumput laut, udang windu, dan kepiting. Kita menargetkan dengan adanya kampung perikanan budi daya akselerasi pengembangannya semakin masif dan tentu secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan produksi ikan nasional. Terlebih ketiga unggulan komoditas ini merupakan target ekspor,” ujarnya.
Supito juga memastikan pencanangan kampung perikanan budi daya melalui kajian perencanaan yang komprehensif. Menurut dia, pihaknya akan memulai perencanaan yang terukur, sehingga nantinya ada fokus kepada pencapaian dampak terutama terhadap aspek sosial ekonominya.
“Kita berharap ada pergerakan ekonomi lokal yang tercipta dari program ini, tentu melalui kerja sama multistakeholders (beragam pemangku kepentingan),” katanya.
Discussion about this post