TARAKAN, CAKRANEWS – Pihak Muhammadiyah Boarding School (MBS) mengaku lalai dan siap bertanggung jawab atas keterlambatan mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Nasional (PTN) 2025. Sehingga puluhan siswa gagal masuk PTN lewat jalur SNBP.
Kepala Sekolah MBS Tarakan, Amran mengatakan berbagai upaya akan dilakukan pihak sekolah guna menyikapi insiden ini.
Salah satunya, memanfaatkan sisa pembelajaran siswa kelas 12 dengan fokus pada pembelajaran umum, membahas dan menganalisis soal-soal tryout Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
“Kita siapkan dari situ karena mereka masih ada di Pondok sampai bulan puasa sebelum dipulangkan. Setelah Lebaran itu mereka tidak kembali lagi karena meereka mengikui bimbel-bimbel di luar untuk persiapan UTBK,”ucapnya di Tarakan, Kamis, 6 Februari 2025.
Kemudian, memberi semangat kepada siswa untuk tidak menyerah sebab masih ada jalur lain dalam penerimaan PTN. “Anak-anak sudah menerima dan siap mengikuti jalur-jalur yang ada,”ujarnya.
Bahkan, Amran siap menggunakan uang gajinya untuk mendaftarkan siswa mengikuti UTBK PTN. “Kemudian bentuk tanggung jawab saya, saya sampaikan terakhir saya siap mendaftarkan dengan gaji saya yang saya punya untuk mendaftarkan UTBK,”tegasnya.
Selain itu, telah menemui siswa-siswi kelas 12 untuk memberikan penjelasan terkait hal ini. Secara umum, kata dia, mereka ikhlas meskipun ada rasa kecewa. MBS juga akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan petugas khusus mengurusi pengisian PDSS agar kejadian ini tidak terulang. “Tapi ndak masalah secara umum kita merasa lalai tapi kita juga punya sisi lain yang harus dijelaskan dan meminta maaf,”ujarnya.
Discussion about this post