TARAKAN, CAKRANEWS – Anggaran minim ternyata masih menjadi persoalan dalam meningkatkan prestasi altet Kaltara, tak terkecuali di Tarakan. Padahal kemajuan olahraga tidak terlepas dari adanya dukungan anggaran. Sebab dengan anggaran yang besar, maka pembinaan olahraga bisa berjalan dengan baik.
Ketua KONI Tarakan, Rukisah Saleh mengatakan berdasarkan hitungan para pengurus, idealnya 58 cabor dapat beraktfitas normal jika memiliki anggaran Rp 2,5 miliar. “Itu minimal artinya sudah bisa jalan,” ucap Rukisah Saleh di Tarakan belum lama ini.
Namun di tahun 2024 ini, Koni Tarakan hanya digelontorkan anggaran sebesar Rp500 juta. Mirisnya, nilai ini lebih besar dibanding tahun sebelumnya yang berada di bawah Rp500 juta.
“Rp500 juta itu kebetulan karena ada kegiatan PON, rata-rata yang ikut PON atlet Tarakan,”terangnya.
Menurutnya, prestasi atlet dapat meningkat jika didukung dengan anggaran yang cukup. Bahkan ia menyebut, jangan bermimpi mendapat prestasi jika tidak dibarengi dengan pembinaan.
“Jangan pernah bermimpin mendapatkan suatu prestasi yang besar kalau tidak dibarengin dengan proses pembinaan. Pembinaan itu ada ada tidak bisa kita elakkan juga pasti finansial itu ada. Di situ ada uang pembinaan,” tutur Rukisah Saleh.
“Saya kira itu terbukti. Dulu kita cerita catur, pernah melahirkan grand master internasional. Kenapa bisa? Pada saat itu untuk cabor saja dapat Rp 2 miliar. Sehingga kita bisa mendatangkan pelatih yang bagus Nasib Ginting, pelatih internasional. Hasilnya jelas, kita bisa menghasilkan Dita, Citra. Di renang juga begitu. Jadi jangan pernah bermimpi kita dapat prestasi yang bagus kalau tidak dibarengi dengan pembinaan yang bagus. Pembinaan pasti butuh duit,” lanjutnya.
Discussion about this post