TARAKAN, CAKRANEWS – Jika ditanya, wilayah mana yang paling sulit untuk merealisasikan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di Kalimantan, maka jawabannya adalah Krayan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Namun itu dulu. Pasalnya, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan berhasil mengatasi permasalahan tersulit BBM satu harga itu di salah salah daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia tersebut.
“Salah satu titik yang menantang dalam merealisasikan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) BBM satu harga adalah berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni Kecamatan Krayan di Kabupaten Nunukan Kaltara,” kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Freddy Anwar melalui siaran pers yang diterima CAKRANEWS, Senin (6/6/2022).
Freddy pun menjelaskan bagaimana cara untuk mencapai ke Krayan. Kata dia, produk BBM harus dihantarkan melalui tiga “moda” atau jenis transportasi sekaligus yakni darat, laut dan udara.
Hal ini disebabkan oleh kondisi wilayah Krayan yang hanya mampu dijangkau oleh pesawat khusus jenis air traktor. Selain Nunukan, wilayah BBM Satu Harga dengan jalur yang ekstrem terdapat di wilayah Kecamatan Long Apari di Kabupaten Mahakam Ulu.
BBM yang dikemas dalam drum kemudian harus diangkut menggunakan perahu panjang dari Long Bagun. Hal ini disebabkan medan tempuh yang cukup berat, karena harus melewati jeram jeram berarus kencang Sungai Mahakam.
“Pertamina berkomitmen penuh untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi di daerah-daerah 3T,” katanya.
Hal ini diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan energi dengan harga yang sama dengan di wilayah lainnya, sehingga harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau.
BBM Satu Harga merupakan penugasan pemerintah yang dimandatkan kepada Pertamina untuk menjamin ketersediaan energi terutama BBM di wilayah 3T. Sejak tahun 2017, Pertamina berjuang bagi masyarakat yang berada di wilayah dengan akses tersulit untuk menghantarkan energi yang sama dengan di wilayah lainnya.
Di Kalimantan ada 71 titik BBM Satu Harga tersebut tersebar meliputi Kalimantan Utara 18 titik, Kalimantan Timur 7 titik, Kalimantan Selatan lima titik, Kalimantan Tengah 13 titik, dan Kalimantan Barat 28 titik.
Discussion about this post