Malinau, CAKRANEWS – Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XVIII Tingkat Kabupaten Malinau Tahun 2022 yang berpusat di Arena Utama Balai Adat Tidung Desa Malinau Seberang, pada Selasa (31/05).
H. Iramsyah Noor selaku sekretaris kegiatan melaporkan tujuan dilaksanakannya MTQ ini ialah memotivasi umat Islam agar lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap pembinaan qori-qoriah, hafiz-hafizah dalam baca tulis Al-Qur’an untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an sekaligus meningkatkan spirit beragama dalam membaca, menghayati dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an bagi umat Islam di Kabupaten Malinau serta menjaring para juara MTQ sebagai duta-duta MTQ Kabupaten Malinau untuk mengikuti MTQ tingkat provinsi hingga nasional.
“Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari ini Selasa 31 Mei 2022 s.d 3 Juni 2022 yang dipusatkan di arena utama Balai Ada Tidung Malinau Seberang dan Balai Diklat Pemda Malinau,” ucapnya.
Adapun total keseluruhan peserta yang akan berkompetisi untuk jadi yang terbaik kurang lebih sebanyak 275 orang. Dengan cabang yang diperlombakan antara lain Tahfiz 1, 5, 10 juz tilawah putra-putri, Tartil Qur’an putra-putri, Tilawah anak, remaja, dewasa putra-putri, Qiraat, Mujawwad, Murottal, Fahmil Qur’an putra-putri, Syarhil Qur’an putra-putri dan Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an putra-putri.
“Sedangkan cabang Khatil Qur’an, Kaligrafi dan Tafsir untuk tahun ini dilakukan Training Center (TC),” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. mengatakan bahwa MTQ ini dilaksanakan tentunya untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi dan kandungan yang tersirat dan tersurat dalam Al-Qur’an.
“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan dan digenerasikan pada masyarakat di Bumi Intimung yang sama-sama kita cintai ini, sehingga ke depan dapat mampu melahirkan generasi Qur’ani yang berkualitas serta diharapkan mampu bersaing di level nasional bahkan internasional pada saatnya kelak,” ujarnya.
MTQ juga merupakan sarana untuk berkompetisi dalam kebaikan yakni sebagai usaha para peserta untuk memacu diri lebih mengenal, mengatasi, menghayati dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Kegiatan ini tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas atau seremonial semata tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai Qur’ani,” tuturnya.
Discussion about this post