TARAKAN, CAKRANEWS– Masyarakat Tarakan di bulan puasa ramadan tahun ini keranjingan bermain leduman. Tradisi yang ini kerap dimainkan anak kecil hingga orang tua.
Namun di balik keseruannya, permainan ini menimbulkan sisi negatif karena suara dari Leduman dapat menganggu bahkan membahayakan masyarakat. Hal ini membuat Polsek Tarakan Barat turun tangan.
“Selama Ramadan ini, kami mengamankan 8 leduman yang terbuat dari kaleng. Leduman ini diamankan dari beberapa wilayah seperti Karang Anyar, Kampung Bugis, dan lain sebagainya,” ucap Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri Budi Reswanto saat ditemui CAKRA NEWS di Tarakan, Senin (11/4/2022).
Menurut Angestri, bahan baku leduman dengan spritus ini sangat membahayakan terutama jika terkena tangan.
“Di daerah Jawa bulan ini ada kejadian meledak terkena tangan setelah bermain Leduman,” kata dia.
Selain itu, suara leduman ini menganggu aktivitas warga terutama pada saat ibadah. Karenanya, ia mengamankan sejumlah leduman, dan anak-anak tersebut di beri peringatan.”Sebelumnya kami juga memanggil orang tua untuk memberi surat peringatan agar tidak mengulangi kejadian ini,” ucapnya.
Untuk itu, ia berharap agar orang tua dapat mengingatkan anaknya untuk tidak lagi bermain leduman. “Kemaren saat rapat di Kelurahan Karang Anyar, kami pertegas. Jadi, ketika kami menemukan anak bermain leduman, maka konsekuennya adalah anaknya diamankan dan akan dilakukan pembinaan,” ujarnya.
Pewarta: Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post