TARAKAN, CAKRANEWS– Dalam semangat menjaga etika dan kepercayaan publik di era digital, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Tarakan bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tarakan menggelar dialog publik bertajuk “Kehidupan Pers dan Media Sosial: Bijak-Bertanggung Jawab Jaga Kepercayaan Publik”. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium RRI Tarakan dan menghadirkan tiga narasumber lintas sektor yang berkompeten.
Dialog ini menjadi wadah penting untuk membahas tantangan dan peran strategis media dalam menjaga kredibilitas informasi di tengah derasnya arus media sosial.
Tampil sebagai narasumber, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi, Statistik dan Persandian (DKSIP) Provinsi Kalimantan Utara, Jufri, S.Hut; Kasi Humas Polres Tarakan, Iptu Rusli; serta Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltara, H. Rahmat Rolau.
Jufri menekankan pentingnya sinergi antara media dan pemerintah dalam menghadirkan informasi yang akurat dan membangun. Ia menyampaikan bahwa dari total 447 desa di Kaltara, sekitar 90 persen telah terhubung dengan internet, menunjukkan besarnya potensi penyebaran informasi hingga ke pelosok.
“Dengan tingkat penggunaan media sosial yang mencapai 76,78 persen di Kaltara, media memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi penyeimbang informasi, melawan hoaks, dan menjaga kepercayaan publik,” ujar Jufri.
Sementara itu, Iptu Rusli mengingatkan pentingnya kesadaran hukum dalam penggunaan media digital. Menurutnya, media sosial adalah ruang publik yang berada dalam pengawasan hukum. Ia menyoroti perbedaan antara media sosial dan pers yang diatur secara ketat oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999.
“Setiap penyebaran informasi yang menyesatkan atau bersifat provokatif dapat berujung pada konsekuensi hukum. Bijaklah sebelum berbagi,” tegasnya.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Kaltara, H. Rahmat Rolau, menggarisbawahi pentingnya kode etik jurnalistik. Ia menyebutkan bahwa dalam derasnya arus informasi instan, wartawan harus tetap menjaga independensi dan kompetensi.
“Etika adalah benteng utama. Wartawan bukan sekadar pemburu berita, tapi penjaga kebenaran dan kepercayaan publik,” ujarnya.
Acara ini disiarkan langsung melalui kanal RRI Pro 1 dan dihadiri oleh berbagai elemen, termasuk Ketua PWI se-Kaltara, Ketua JMSI, SMSI, Amsindo, mahasiswa UKM Pers dan Radio Universitas Borneo Tarakan, serta komunitas pegiat media sosial dan konten kreator.
Sebagai penutup, digelar deklarasi bersama dan penandatanganan komitmen untuk mewujudkan Pers Bermartabat, yang menjunjung tinggi etika, tanggung jawab, dan kepercayaan publik dalam setiap karya jurnalistik.
Discussion about this post