TARAKAN, cakra.news – Pedagang di Taman Berlabuh mengeluhkan minimnya penerangan sebagai penyebab sepinya pengunjung.
Menyikapi hal itu, Dedy Dampudy, S.Hut, M.Si selaku Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup menuturkan bahwa sepinya taman berlabuh disebabkan karena pandemi Covid-19, sebelumnya sangat ramai, Jumat (19/11/2021).
Selain itu, lanjut dia lokasi cenderung lebih sempit sehingga permainan anak-anak kurang diminati di sana. Alhasil, permainan dipindahkan ke Taman Berkampung. Ia menambahkan pengelolaan taman telah dilakukan secara rutin oleh pihaknya.
Saat disinggung soal penerangan di Taman Berlabuh, Ia menanggapi lampu tersebut merupakan penerangan jalan umum sehingga yang mengelola adalah Dinas Perhubungan sedangkan untuk pemanfaatan yang ada di dalam taman itu dikelola Dinas Pariwitasata.
“Sebelumya memang di Dinas Lingkungan Hidup melalui pihak pertamanan kemudian dialihkan ke PU dan sekarang dialihkan ke Dinas Perhubungan. Tugas Dinas Lingkungan Hidup hanya merawat taman,” tutupnya.
Sementara pada kesempatan berbeda, Kepala Dinas Pariwisata, Agustina, S.E, M.H mengatakan persoalan Taman Berlabuh adalah penerangan. Ia menegaskan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi keinginan para pedagang. Akan tetapi, perlu diketahui kawasan wisata tidak hanya dikelola oleh Dinas Pariwisata, di dalamnya ada dinas lainnya.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post