BEIRUT, cakra.news – Sebuah pesawat tak berawak yang diterbangkan oleh kelompok militan Lebanon Hizbullah menyeberang ke Israel utara pada Jum’at (18/2/2022).
Hal ini memicu pertahanan udara dan serangan jet tempur sebelum kemudian kembali ke Lebanon.
Hizbullah yang didukung Iran, yang berperang selama sebulan melawan Israel di perbatasan Libanon pada 2006, mengatakan penerbangan drone tersebut adalah misi pengintaian 40 menit.
Awal pekan ini, mereka mengatakan telah mulai memproduksi drone sendiri di Lebanon.
Beberapa jam kemudian dan kira-kira 100 km ke utara, gemuruh terdengar di ibu kota Libanon Beirut, mungkin disebabkan oleh pesawat-pesawat Israel yang lewat dalam penerbangan terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Kebisingan itu mengingatkan penduduk akan ledakan pelabuhan besar tahun 2020.
Militer Israel mengatakan pesawat tak berawak yang dikendalikan radio Hizbullah telah memicu sirene serangan udara di wilayah Galilea di Israel utara yang memperingatkan penduduk untuk berlindung.
“Sistem pertahanan udara mengidentifikasi dan melacak ancaman bersama dengan helikopter dan jet tempur yang dikirim,” katanya.
Dia menambahkan bahwa sistem pertahanan Iron Dome telah mencoba mencegat drone tetapi berhasil kembali.
Pada hari Kamis (17/2/2022), Israel mengatakan telah menjatuhkan drone milik Hizbullah setelah melintasi ruang udara Israel.**
Pewarta : Andi Surya
Sumber : Reuters
Discussion about this post