KRAKOW, POLANDIA, cakra.news – Orang-orang yang melarikan diri dari tempat yang relatif aman di Ukraina barat bergabung dengan ribuan orang yang menyeberang ke Eropa timur setelah Rusia menyerang pangkalan Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia, Senin (14/3/2022).
Ukraina mengatakan 35 orang tewas di pangkalan itu pada Minggu.
Sementara Moskow mengatakan hingga 180 “tentara bayaran asing” tewas dan sejumlah besar senjata asing dihancurkan.
Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari naik menjadi lebih dari 2,8 juta, sesuai data PBB yang menyebut krisis pengungsi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Myroslava, 52, meninggalkan rumahnya di wilayah Ternopil, di barat Ukraina, dan sedang menunggu di terminal stasiun Krakow di Polandia untuk dijemput oleh kenalannya. Dia tidak tahu di mana dia akan tinggal.
“Kami pergi karena serangan kemarin,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia berharap Ukraina barat akan aman.
“Kami tidak berencana untuk pergi, tetapi karena jaraknya sangat dekat, kami memutuskan untuk pergi.”
Mira dari Kyiv, bepergian dengan ibunya ke Warsawa, dia terkejut dengan serangan Rusia di dekat Lviv.
“Saya hanya panik dan merasa takut,” katanya.
“Rumah-rumah diledakkan,” kata Alena Kasinyska, seorang pengungsi dari kota Mykolaiv, di selatan Ukraina, setelah menyeberang ke Rumania di Isaccea, perbatasan yang sibuk di delta Danube.
“Orang-orang tidak punya tempat tinggal, kami takut.”
Ukraina mengatakan telah memulai pembicaraan “keras” mengenai gencatan senjata, penarikan segera pasukan dan jaminan keamanan dengan Rusia.**
Pewarta: Andi Surya
Sumber: Reuters
Discussion about this post