MANILA, cakra.news – Filipina memanggil duta besar China pada Senin (14/3/2022) untuk menjelaskan apa yang disebutnya “penyusupan ilegal dan kehadiran yang terus-menerus” dari kapal angkatan laut China di perairan antara beberapa pulau terbesar di negara kepulauan itu.
Kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan mengatakan sebuah kapal pengintai Angkatan Laut China memasuki perairan Filipina tanpa izin dan bertahan dari 29 Januari hingga 1 Februari, dan mengabaikan tuntutan berulang kali untuk pergi.
Kapal pengintai terdeteksi di Kepulauan Cuyo Group, dekat dengan Palawan, dan pulau Apo di lepas pantai Mindoro.
Pihak kementerian menyebut kehadiran ini bukan merupakan jalur damai dan melanggar kedaulatan Filipina.
China telah dituduh oleh negara-negara Barat melakukan agresi dengan mengerahkan ratusan penjaga pantai dan kapal penangkap ikan di zona ekonomi eksklusif tetangganya dan mengganggu pekerjaan eksplorasi perikanan dan energi, jauh dari daratannya.
Terlepas dari upaya untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan China, Filipina menjadi lebih kritis terhadap tindakannya.
Kapal penangkap ikan China yang berkerumun di daerah tersebut, diawaki oleh milisi di lepas pulau Spratly yang disengketakan, dan blokadenya terhadap misi pasokan militer.**
Pewarta: Andi Surya
Sumber: Reuters
Discussion about this post