JAKARTA, CAKRANEWS – Penyebab tewasnya empat orang yang merupakan satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat masih misterius, meskipun kesimpulan sementara polisi diduga karena kelaparan.
Namun, muncul teori berbeda yang disampaikan ahli krimonolog Adrianus Meliala. Ia menyebut, keluarga itu diduga menganut paham ekstrem, yakni Apokaliptik.
“Jangan-jangan keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik, dan mencabut nyawa secara ekstrem,” kata Adrianus Meliala dalam keterangannya, Minggu 14 November 2022.
Adrianus berpendapat, berdasarkan keterangan pihak keluarga, keempat orang itu mustahil mati karena kelaparan. Sebab, mereka tergolong orang yang berkecukupan secara materi.
Hal ini menjadi dasar Adrianus menyampaikan dugaan paham apokaliptik itu. Apalagi, di beberapa negara peristiwa serupa pernah terjadi dengan pola yang mirip.
Pada 2014 lalu, di Springville, Utah, Amerika Serikat, satu keluarga yang terdiri dari ayah,ibu dan tiga anak tewas dengan jasad sudah mengeras alias jadi mumi di kamar tidur.
Hal ini dikarenakan aksi bunuh diri oleh orang tuanya, karena tidak ditemukan tanda kekerasan di jasad ketiga anak tersebut.
Dalam investigasi kepolisian ditemukan korban tewas dikarenakan meminum cairan kimia dengan campuran obat keras seperti heroin dan metadone.
Kejadian bunuh diri terkait keyakinan Apokaliptik, yang cukup menghebohkan terjadi juga di Amerika Serikat pada 1997.
Kala itu sekte Apokaliptik bernama Heaven’s Gate yang dikomandoi Marshall Applewhite telah menggerakkan bunuh diri massal dalam sejarah AS.
Tercatat 39 orang mati bunuh diri di sebuah rumah dalam tiga hari, termasuk Marshall Applewhite.
Discussion about this post