TARAKAN, cakra.news – Pedagang di Pasar Gusher, Kota Tarakan, mengeluhkan penurunan penjualan cabe karena harga yang melambung tinggi. Alhasil, pedagang mengalami kerugian karena cabenya telah membusuk, Sabtu (18/12/2021).
Adalah Mamazaki (34), salah satu pedagang di Pasar Gusher, mengeluhkan kondisi tersebut. Sambil menunjukkan cabenya yang membusuk karena tak laku, Ia menceritakannya.
Katanya, harga cabe memang melambung tinggi, dari yang awalnya seharga Rp20 ribu perkilogram kini menjadi Rp120 ribu perkilogram.
Dikatakanya pula, semenjak harga cabe naik Ia tidak lagi berani mengambil stok banyak.
“Dulu, Mas, Saya selalu menyetok cabe itu sekitar 10 kilogram perhari untuk dijual, tapi sekarang paling stok tiga kilogram. Itupun kadang sepi pembeli, lihat aja tu cabe sudah membusuk,” ucapnya dengan intonasi kesal karena harus menanggung rugi cabenya telah membusuk.
Saat disinggung mengenai alasan mengapa harga cabe naik, Ia menjawab bahwa hal itu terjadi karena musim hujan yang menyebabkan hasil panen menurun.
Terpisah, Kepala DKPP Kota Tarakan, Ir. Elang Buhana, MSi membenarkan bahwa harga rawit memang sedang naik. Namun, Ia menjelaskan permasalahan itu merupakan skala nasional yang disebabkan karena curah hujan yang tinggi.
Meskipun demikian, kata Dia kondisi tersebut dapat segera diatasi, dengan melakukan penggenjotan produksi serta mengundang distributor untuk menyuplai bahan tersebut.**
Pewarta : Ade Prasetia Cahyadi
Discussion about this post