NUNUKAN, CAKRANEWS – Teriakan penonton menggelar kala Mobil Tempe melintasi para penonton pawai pembangunan di Alun-alun Nunukan. Mobil Tempe merupakan salah satu peserta pawai pembangunan dari kategori kendaraan hias. Mobil Tempe diprakarsai oleh para pengrajin tahu dan tempe Nunukan.
Mobil Tempe tersebut sengaja dihadirkan untuk membagikan tahu dan tempe secara gratis kepada para penonton. Sontak, penonton berlarian menuju Mobil Tempe untuk saling berebut tahu, tempe dan telur yang dibagikan secara gratis.
Ratusan tempe dan tahu yang ditempel di badan mobil, dan atap rumah – rumahan yang berada di atas mobil tempe pun habis menjadi rebutan masyarakat.
Aksi bagi bagi tempe dan tahu gratis inipun disambut antusias, mulai dari emak emak, bapak bapak hingga anak anak saling berebut. Karena banyaknya tempe dan tahu yang dibagikan, seorang penonton bahkan sampai ada yang membawa pulang 3 hingga 4 bungkus tempe. “Lumayan, buat makan malam,” kata salah seorang penonton yang terlihat berhasil mengambil 3 bungkus tempe.
Untuk diketahui, pawai pembangunan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Nunukan yang ke – 24. Puluhan ribu warga Nunukan tumpah ruah menyaksikan pawai pembangunan yang digelar pada Sabtu 14 Oktober 2023.
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid yang turut hadir melepas para peserta pawai mengatakan, bangga sekaligus bahagia melihat antusias masyarakat Nunukan yang begitu besar. Menurutnya, kegiatan seperti ini dapat meningkatkan perekonomian khususnya bagi para pelaku UMKM yang dapat menjajakan dagangannya di sela sela pelaksanaaan pawai pembangunan. “Saya bangga dan terima kasih banyak mudah-mudahan semangat kebersamaan kegotong royongan ini bisa terus kita pertahankan,”ucap Laura.
Ia berharap melalui kegiatan pawai pembangunan ini, nilai-nilai budaya lokal dapat tetap terjaga di tengah era modern seperti saat ini . “Nunukan juga kan majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, seperti yang semua kita lihat semua suku-suku itu menampilkan bagian daripada budaya yang ada melalui pakaian-pakaian adat dan tarian serta rumah adat, karena tujuan kita juga untuk mempertahankan niilai nilai budaya yang ada,”ungkap Laura.
Discussion about this post